Yesus (
bahasa Yunani:
Ἰησοῦς, Iesous; ca. 4 SM sampai 30–33 M;
bahasa Arab:
يسوع;
bahasa Ibrani:
יֵשׁוּעַ), juga disebut sebagai
Yesus dari Nazaret atau
Yesus Kristus, adalah tokoh sentral
Kekristenan. Menurut sebagian besar
denominasi Kristen, Yesus dipandang sebagai Allah Putra (
Allah Anak). Namun, seluruh umat Kristen meyakini bahwa Yesus adalah
Mesias (atau
Kristus/
Almasih, semuanya secara harfiah berarti "Yang Diurapi") yang dinantikan dalam
Perjanjian Lama.Hampir semua akademisi setuju bahwa
Yesus ada secara historis,
[lower-alpha 5] dan para sejarawan menganggap
Injil Sinoptik (
Matius,
Markus, dan
Lukas) sebagai sumber terbaik untuk
meneliti historisitas Yesus.
[17] Kebanyakan akademisi sepakat Yesus adalah orang
Galilea,
rabi Yahudi yang mewartakan pesannya
secara lisan,
dibaptis oleh
Yohanes Pembaptis, dan
disalibkan sesuai perintah
Prefek Romawi Pontius Pilatus.
[18] Menurut pandangan aliran utama saat ini, Yesus adalah seorang pewarta
apokaliptik dan pendiri sebuah gerakan pembaruan di dalam
Yudaisme. Setelah kematiannya, pengikutnya percaya bahwa Yesus bangkit dari kematian, dan komunitas yang mereka bentuk kemudian menjadi Gereja Kristen.
[19] Era kalender yang paling umum, disingkat "M" (
Masehi) dalam bahasa Indonesia atau disingkat "AD" dari bahasa Latin "
Anno Domini" ("dalam tahun Tuhan kita"), didasarkan pada kelahiran Yesus. Kelahiran Yesus dirayakan setiap tahun pada 25 Desember (atau beragam tanggal pada bulan Januari di dalam beberapa gereja timur) sebagai
Natal.Umat Kristen percaya bahwa Yesus memiliki suatu "signifikansi yang unik" di dunia.
[20] Doktrin-doktrin Kristen mencakup keyakinan bahwa Yesus dikandung oleh
Roh Kudus,
dilahirkan dari seorang perawan bernama
Maria, melakukan berbagai
mukjizat, mendirikan
Gereja, mati karena penyaliban sebagai kurban untuk
penebusan,
bangkit dari kematian dan
naik ke
Surga, serta akan
datang kembali ke bumi.
[21] Sebagian besar
umat Kristen percaya bahwa Yesus memungkinkan manusia untuk
didamaikan dengan Allah.
Pengakuan Iman Nicea menegaskan bahwa Yesus akan
menghakimi orang mati baik
sebelum atau
setelah kebangkitan tubuh mereka, suatu peristiwa yang juga dikaitkan dengan
Kedatangan Kedua Yesus di dalam
eskatologi Kristen; walaupun beberapa kalangan meyakini peranan Yesus sebagai juru selamat memiliki kepentingan yang lebih
sosial atau
eksistensial daripada akhirat, dan beberapa teolog terkenal telah mengemukakan bahwa Yesus akan membawa suatu
rekonsiliasi universal.
[22][23] Sebagian terbesar dari kalangan Kristen menyembah Yesus sebagai
penjelmaan dari
Allah Putra,
pribadi kedua dalam satu
Trinitas Ilahi. Beberapa kelompok Kristen
menolak Trinitarianisme, baik sebagian ataupun seluruhnya, karena mereka menganggapnya tidak selaras dengan kitab suci.Dalam
Islam, Yesus (umumnya ditransliterasikan sebagai
Isa) dipandang sebagai
Al-Masih (Mesias) dan salah satu
Nabi Allah yang penting. Menurut umat
Muslim, Yesus merupakan seorang pembawa kitab suci dan dilahirkan dari seorang perawan, namun bukan Putra Allah. Bagi sebagian besar kalangan Muslim, Yesus
tidak disalibkan tetapi secara jasmani
diangkat ke Surga oleh Allah.
Yudaisme menolak keyakinan bahwa Yesus adalah Mesias yang dinantikan, dengan alasan bahwa kematian Yesus di kayu salib menandakan bahwa ia ditolak oleh Allah dan kebangkitannya adalah suatu legenda Kristen.
[24]