Kaitan beberapa episode Wiro Sableng

Berikut sedikit ulasan/catatan mengenai kaitan beberapa episode dalam serial Pendekar 212 Wiro Sableng yang menjadi alasan Padepokan 212 membuat urutan episode versi kedua:

Episode Empat Berewok Dari Goa Sanggreng, Maut Bernyanyi Di Pajajaran & Dendam Orang Orang Sakti

Ketiga episode ini merupakan tiga episode awal serial Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 Wiro Sableng.Karena tiga episode ini memiliki kaitan erat satu sama lain, maka dijadikan satu rangkaian episode.

Pada episode Empat Berewok Dari Goa Sanggreng menceritakan tentang Wiro sejak masih bayi di mana kedua orangtuanya dibunuh oleh Suranyali (Mahesa Birawa). Sewaktu rumah kedua orangtuanya dibakar, Sinto Gendeng menolong Wiro yang saat itu masih bayi dari dalam rumah yang terbakar. Wiro dibawa ke puncak Gunung Gede dan dijadikan murid oleh Sinto Gendeng. Setelah digembleng selama 17 tahun oleh Sinto Gendeng, akhirnya Wiro turun gunung.Misi pertamanya adalah membalas dendam kematian kedua orangtuanya. Ketika kembali ke desa kelahirannya, yang ditemui Wiro hanya Kalingundil yang merupakan anak buah Suranyali. Saat itu Kalingundil sedang berseteru dengan komplotan Empat Berewok Dari Goa Sanggreng. Di akhir episode, Kalingundil kehilangan salah satu tangannya sewaktu berhadapan dengan Wiro.

Suranyali sendiri baru bisa ditemui Wiro dalam episode Maut Bernyanyi Di Pajajaran. Saat itu nama Suranyali telah berubah menjadi Mahesa Birawa dan membantu para pemberontak yang menyerang kerajaan Pajajaran. Dalam episode ini Wiro berhasil menuntaskan dendamnya terhadap Suranyali (Mahesa Birawa).

Dalam episode Dendam Orang-Orang Sakti, karena dendam, Kalingundil memfitnah Wiro atas pembunuhan sejumlah tokoh persilatan. Di Puncak Gunung Tangkuban Perahu semua tokoh silat yang mempunyai hubungan dekat dengan orang-orang yang terbunuh berkumpul untuk membuat perhitungan dengan Pendekar 212 Wiro Sableng.

Episode Keris Tumbal Wilayuda & Neraka Lembah Tengkorak

Kaitan kedua episode ini hanya pada kemunculan Anggini sebagai Dewi Kerudung Biru secara berturut-turut.wiro sableng

Episode Pendekar Terkutuk Pemetik Bunga & Tiga Setan Darah Dan Cambuk Api Angin

Kaitan kedua episode ini hanya pada kemunculan Sekar.Di mana setelah berhasil menumpas kejahatan Pendekar Terkutuk Pemetik Bunga, Wiro masih ditemani Sekar di episode Tiga Setan Darah Dan Cambuk Api Angin.

Episode Tiga Setan Darah Dan Cambuk Api Angin & Dewi Siluman Bukit Tunggul

Kaitan episode ini hanya pada kemunculan kembali Nenek Telinga Arit Sakti bersama gurunya di episode Dewi Siluman Bukit Tunggul.Nenek ini ingin membalas dendam terhadap Wiro, karena sebelumnya nenek ini sempat bertarung dan dikalahkan Wiro di episode Tiga Setan Darah dan Cambuk Api Angin.

Episode Dewi Siluman Bukit Tunggul & Banjir Darah Di Tambun Tulang

Kaitannya yaitu pada kemunculan Kiai Bangkalan. Pada episode Dewi Siluman Bukit Tunggul Kiai Bangkalan berjanji akan memberikan ilmu pengobatan kepada Wiro bila Wiro berkunjung ke tempat kediamannya. Saat Wiro berkesempatan menyambangi Kiai Bangkalan, ternyata Kiai Bangkalan telah terbunuh dan Kitab Seribu Pengobatan dilarikan pembunuhnya yang tak lain adalah Datuk Sipatoka.

Episode Munculnya Sinto Gendeng, Telaga Emas Berdarah & Iblis Berjanggut Biru

Pada episode Munculnya Sinto Gendeng diceritakan Sri Baginda memberikan hadiah berupa peta rahasia telaga emas kepada Ki Rana Wulung atas jasanya membantu kerajaan bersama Sinto Gendeng.

Pada episode Telaga Emas Berdarah terjadi perebutan peta telaga emas yang semula dipegang kakek Anom dan nenek Amini (Ratu dan Raja Bengawan Solo).

Pada episode Iblis Berjanggut Biru terjadi perebutan peta rahasia telaga emas yang disimpan Ki Rana Wulung. Di episode ini disebutkan 30 tahun, masih kurang jelas apakah peta itu yang berusia 30 tahun atau peta itu sudah disimpan Ki Rana Wulung selama 30 tahun. Apabila petanya yang berusia 30 tahun, ada kemungkinan peta tersebut adalah peta yang diberikan Sri Baginda di episode Munculnya Sinto Gendeng. Jika yang dimaksud adalah 30 tahun lamanya Ki Rana Wulung menyimpan peta tersebut, berarti peta itu bukan pemberian Sri Baginda.Berarti ada peta telaga emas yang lain lagi, karena waktu kejadian pemberian peta itu oleh Sri Baginda tidak mungkin 30 tahun yang lalu karena waktu peta itu diberikan saat itu Wiro sudah ada.

Ciri peta di tiga episode itu pun ada sedikit perbedaan.

Pada episode Munculnya Sinto Gendeng, peta tersebut disebutkan berupa gulungan kain kecil berwarna putih yang sudah agak lusuh selebar telapak tangan, tergambar sebuah puncak gunung, sungai berkeluk, tanda silang dan matahari.

Pada episode Telaga Emas Berdarah, peta tersebut disebutkan sehelai kain lusuh yang tadinya berwarna putih berubah kekuningan dan dekil kotor, lebarnya sama seluas telapak tangan, tetapi bergambar puncak gunung, sungai berliku-liku serta rumah kecil.

Pada episode Iblis Berjanggut Biru, peta tersebut disebutkan sebuah lipatan kertas tebal berwarna kekuningan karena telah dimakan usia, tergambar sebuah sungai dan gunung lalu lingkaran bengkok-bengkok mungkin gambar sebuah telaga, lalu tanda silang di sebelah timur telaga.

Atas dasar itulah saya tidak cantumkan episode Telaga Emas Berdarah sebagai episode yang berkaitan langsung dengan episode Munculnya Sinto Gendeng, bila dikaitkan dengan episode Iblis Berjanggut Biru mungkin ada karena di episode Iblis Berjanggut Biru juga muncul Sepasang Setan Bermata Api yang sebelumnya juga muncul di episode Telaga Emas Berdarah.

Episode Iblis Berjanggut Biru mungkin yang memiliki kaitan paling dekat dengan episode Munculnya Sinto Gendeng karena selain kaitannya dengan peta yang mungkin adalah peta pemberian Sri Baginda tersebut, tetapi yang paling jelas karena menceritakan kembali mengenai sahabat Sinto Gendeng yaitu Ki Rana Wulung.

Episode Pangeran Matahari Dari Puncak Merapi, Bajingan Dari Susukan & Panglima Buronan

Tiga episode ini saya jadikan satu rangkaian episode karena memiliki kaitan cerita yang sangat dekat, mulai dari kemunculan Pangeran Matahari, tokoh-tokoh yang terlibat, permasalahan terjadi di sekitar dan berputar di kerajaan yang sama, juga keberadaan Ni Luh Tua Klungkung yang selalu menemani Wiro.Juga dalam episode Kutunggu di Pintu Neraka di mana Pangeran Matahari sebagai penguasa Kerajaan Siluman yang memakai cincin berkepala ular sendok yang dikenal sebagai Cincin Warisan Setan

Episode Ki Ageng Tunggul Keparat & Ki Ageng Tunggul Akhirat

Supit Jagal dan Supit Ireng yang di akhir cerita episode Ki Ageng Tunggul Keparat disangka telah mati, di awal-awal cerita episode Ki Ageng Tunggul Akhirat diceritakan masih dalam keadaan hidup dan ada yang menyelamatkan.Tak lama berselang datanglah Pangeran Matahari yang menjadikan kedua orang itu budak suruhannya.

Waktu kejadian di akhir episode Ki Ageng Tunggul Keparat dengan munculnya Pangeran Matahari di awal episode Ki Ageng Tunggul Akhirat sangat berdekatan, karena itu episode Ki Ageng Tunggul Akhirat saya jadikan lanjutan dari episode Ki Ageng Tunggul Keparat.

Episode Hari Hari Terkutuk, Bujang Gila Tapak Sakti & Purnama Berdarah

Di episode Hari Hari Terkutuk Bujang Gila Tapak Sakti muncul, tetapi belum menyebutkan namanya dan Wiro pun belum mengenalnya. Diperkirakan itu adalah Bujang Gila Tapak Sakti berdasarkan ciri-cirinya, mulai dari badannya yang gemuk, selalu mengipas badannya walaupun udara dingin, memakai baju terbalik dan selalu memakai kupluk. Itu semua terjawab di episode Purnama Berdarah, Wiro akhirnya tau pemuda gemuk yang ditemui sebelumnya adalah Bujang Gila Tapak Sakti.

Di episode Bujang Gila Tapak Sakti, menceritakan tentang Bujang Gila Tapak Sakti mulai dari masa kecil hingga dewasa dan menjadi pendekar muda yang memiliki kesaktian sangat luar biasa.Bujang Gila Tapak Sakti sendiri adalah keponakan Dewa Ketawa dan Dewa Sedih.

Referensi

WikiPedia: Wiro Sableng http://sinopsisnovelku.blogspot.com/2013/03/review... http://google.com/search?as_eq=wikipedia&q=%22Wiro... http://google.com/search?as_eq=wikipedia&q=%22Wiro... http://google.com/search?q=%22Wiro+Sableng%22&tbm=... http://google.com/search?q=%22Wiro+Sableng%22&tbm=... http://google.com/search?&q=%22Wiro+Sableng%22+sit... http://google.com/search?&q=%22Wiro+Sableng%22+sit... http://google.com/search?tbs=bks:1&q=%22Wiro+Sable... http://google.com/search?tbs=bks:1&q=%22Wiro+Sable... http://scholar.google.com/scholar?q=%22Wiro+Sablen...