Venus adalah
planet terdekat kedua dari
Matahari setelah
Merkurius. Planet ini mengorbit Matahari selama 224,7 hari
Bumi.
[10] Venus tidak memiliki
satelit alami dan dinamai dari
dewi cinta dan
kecantikan dalam
mitologi Romawi. Setelah
Bulan, planet ini merupakan objek alami tercerah di langit malam, dengan
magnitudo tampak sebesar −4,6 yang cukup cerah untuk menghasilkan bayangan.
[11] Venus merupakan
planet inferior dengan sudut
elongasi yang mencapai 47,8°. Kecerahan maksimal planet ini dapat dilihat segera sebelum matahari terbit atau setelah matahari terbenam, sehingga disebut Bintang Fajar atau Bintang Senja.Venus adalah
planet kebumian dan kadang-kadang disebut “planet saudara” Bumi karena ukuran, gravitasi, dan komposisi yang mirip (Venus merupakan planet terdekat dari Bumi dan planet yang ukurannya paling mendekati Bumi). Namun, dalam hal lain planet ini sangat berbeda dari Bumi. Planet ini memiliki
atmosfer terpadat di antara empat planet kebumian yang terdiri dari 96%
karbon dioksida.
Tekanan atmosfer permukaan Venus 92 kali lebih besar daripada Bumi. Dengan rata-rata suhu permukaan sebesar 735 K (462 °C; 863 °F), Venus merupakan planet terpanas di
Tata Surya. Planet ini tidak memiliki
siklus karbon yang memerangkap karbon dalam batuan dan kenampakan permukaan, dan juga tidak memiliki kehidupan organik yang dapat menyerap karbon dalam bentuk biomassa. Venus diselimuti oleh lapisan buram yang terdiri dari awan
asam sulfat yang sangat reflektif, sehingga permukaannya tidak dapat dilihat dari luar angkasa. Venus mungkin pernah memiliki samudra,
[12][13] namun samudra tersebut menguap karena peningkatan suhu yang disebabkan oleh
efek rumah kaca berketerusan.
[14] Sebagian besar air mungkin telah
terfotodisosiasi, dan
angin matahari telah membuat hidrogen bebas mengalami
pelepasan ke luar angkasa sebagai akibat dari ketiadaan
medan magnet internal di Venus.
[15] Permukaan Venus sendiri bergurun, kering, dan diselingi oleh batuan yang diperbarui secara periodik oleh
aktivitas vulkanik.