Nama V

Beberapa bahasa memiliki penyebutan V yang berbeda-beda:

  • Indonesia: ve [fe], pengucapannya mirip seperti pengucapan huruf F, yaitu konsonan desis bibir-gigi tak bersuara.
  • Italia: vi [ˈvi] atau vu [ˈvu]
  • Jerman: fau [ˈfaʊ]
  • Katalan: ve, dilafalkan [ˈve], tetapi dalam dialek yang tidak memiliki bunyi /v/ dinamakan ve baixa [ˈbe ˈbajɕə] "vi rendah".
  • Portugis: vê [ˈve]
  • Prancis: vé [ve]
  • Spanyol: uve [ˈuβe] direkomendasikan, tetapi ve [ˈbe] secara tradisional. Karena keduanya dilafalkan /b/ dalam bahasa Spanyol,[1] diperlukan istilah untuk membedakan ve dari be, yaitu huruf ‹b›. Dalam beberapa wilayah huruf itu disebut ve corta, ve baja, ve pequeña, ve chica atau ve labiodental.

Dalam bahasa Jepang, V sering disebut "bui" (error: {{nihongo}}: Butuh teks Jepang atau romaji (bantuan)). Nama ini adalah penyesuaian dengan nama dalam bahasa Inggris, yang mensubtitusi konsonan letup dwibibir bersuara untuk bunyi konsonan desis bibir-gigi bersuara (yang tidak ada dalam fonologi bahasa Jepang) dan berbeda dengan "bī" (ビー), nama Jepang untuk huruf B. Bunyi itu dapat ditulis dengan simbol katakana error: {{nihongo}}: Butuh teks Jepang atau romaji (bantuan) (vu) yang kini sudah dikembangkan,[2] sehingga menjadi va, vi, vu, ve, vo (ヴァ, ヴィ, ヴ, ヴェ, ヴォcode: ja is deprecated ), meskipun pelafalannya (saat diterapkan) bukanlah bunyi konsonan desis bibir-gigi bersuara seperti dalam bahasa Inggris. Selain itu, beberapa kata sering kali dieja dengan b daripada vu (contoh: "violin" sering kali dieja baiorin (バイオリンcode: ja is deprecated ) daripada vaiorin (ヴァイオリンcode: ja is deprecated ); karena kecenderungan untuk memakai konsonan yang tersedia dalam fonologi bahasa Jepang daripada konsonan asing).

Terkait