Twitter, yang saat ini berganti nama menjadi
X (digayakan sebagai 𝕏),
[11] adalah
media sosial daring dan
layanan jejaring sosial yang dioperasikan oleh perusahaan Amerika Serikat,
X Corp., penerus
Twitter, Inc.. Pengguna Twitter di luar Amerika Serikat secara hukum berada di bawah naungan Twitter International Unlimited Company yang berbasis di Irlandia, yang membuat para pengguna ini tunduk pada regulasi perlindungan data Irlandia dan Undang-Undang Perlindungan Data Uni Eropa.
[12][13]Di Twitter, pengguna dapat memposting teks, gambar, dan video yang dikenal sebagai kicauan (tweet).
[14][15] Pengguna terdaftar dapat men-tweet,
like, "retweet" tweet, dan mengirim pesan langsung (DM) ke pengguna terdaftar lainnya. Pengguna berinteraksi dengan Twitter melalui
peramban atau perangkat lunak
frontend seluler, atau secara terprogram melalui
antarmuka pemrograman aplikasi (API).Twitter diciptakan oleh
Jack Dorsey,
Noah Glass,
Biz Stone, dan
Evan Williams pada bulan Maret 2006 dan diluncurkan pada bulan Juli tahun itu. Perusahaan induk sebelumnya, Twitter, Inc., berbasis di
San Francisco, California dan memiliki lebih dari 25 kantor di seluruh dunia.
[16] Pada tahun 2012, lebih dari 100 juta pengguna telah men-tweet 340 juta tweet per hari,
[17] dan layanan ini menangani rata-rata 1,6 miliar
permintaan pencarian per hari.
[17][18][19] Pada tahun 2013, Twitter merupakan salah satu dari sepuluh
situs web yang paling sering dikunjungi dan digambarkan sebagai "
SMS-nya Internet".
[20] Pada awal tahun 2019, Twitter memiliki lebih dari 330 juta
pengguna aktif bulanan.
[21] Dalam praktiknya, sebagian besar tweet di-tweet oleh
sebagian kecil pengguna.
[22][23] Pada tahun 2020, diperkirakan sekitar 48 juta akun (15% dari semua akun) adalah akun palsu (fake accounts).
[24]Pada tanggal 27 Oktober 2022, tokoh bisnis
Elon Musk mengakuisisi Twitter senilai US$44 miliar dan mendapatkan kendali atas platform tersebut.
[25][26][27][28] Sejak akuisisi tersebut, platform ini dikritik karena memfasilitasi pertumbuhan konten yang mengandung
ujaran kebencian.
[29][30] Linda Yaccarino, mantan kepala bagian penjualan iklan untuk
NBCUniversal, menggantikan posisi Elon Musk sebagai CEO pada tanggal 5 Juni 2023.
[10][31] Pada bulan Juli 2023, Musk mengumumkan bahwa Twitter akan diganti namanya menjadi X dan logo burung Twitter akan dihapus secara bertahap.
[32][33]