Tuhan dipahami sebagai Roh Mahakuasa dan asas dari suatu kepercayaan.
[1] Tidak ada kesepakatan bersama mengenai konsep ketuhanan, sehingga ada berbagai konsep ketuhanan meliputi
teisme,
deisme,
panteisme, dan lain-lain. Dalam pandangan teisme, Tuhan merupakan pencipta sekaligus pengatur segala kejadian di
alam semesta. Menurut deisme, Tuhan merupakan pencipta alam semesta, tetapi tidak ikut campur dalam kejadian di alam semesta. Menurut panteisme, Tuhan merupakan alam semesta itu sendiri. Para cendekiawan menganggap berbagai sifat-sifat Tuhan berasal dari konsep ketuhanan yang berbeda-beda. Yang paling umum, di antaranya adalah Mahatahu (mengetahui segalanya), Mahakuasa (memiliki kekuasaan tak terbatas), Mahaada (hadir di mana pun), Mahamulia (mengandung segala sifat-sifat baik yang sempurna), tak ada yang setara dengan-Nya, serta bersifat kekal abadi. Penganut
monoteisme percaya bahwa Tuhan hanya ada satu, serta tidak berwujud (tanpa materi), memiliki pribadi, sumber segala kewajiban moral, dan "hal terbesar yang dapat direnungkan".
[1] Banyak filsuf abad pertengahan dan modern terkemuka yang mengembangkan argumen untuk mendukung dan membantah keberadaan Tuhan.
[2]Ada banyak nama untuk menyebut Tuhan, dan nama yang berbeda-beda melekat pada gagasan kultural tentang sosok Tuhan dan sifat-sifat apa yang dimiliki-Nya.
Atenisme pada zaman
Mesir Kuno, kemungkinan besar merupakan agama monoteistis tertua yang pernah tercatat dalam sejarah yang mengajarkan Tuhan sejati dan pencipta alam semesta,
[3] yang disebut
Aten.
[4] Kalimat "
Aku adalah Aku" dalam
Alkitab Ibrani, dan "Tetragrammaton"
YHVH digunakan sebagai nama Tuhan, sedangkan
Yahweh, dan
Yehuwa kadangkala digunakan dalam
agama Kristen sebagai hasil vokalisasi dari YHVH. Dalam
bahasa Arab, nama
Allah digunakan, dan karena predominansi Islam di antara para penutur bahasa Arab, maka nama Allah memiliki konotasi dengan kepercayaan dan kebudayaan Islam. Umat
muslim mengenal
99 nama suci bagi Allah, sedangkan umat Yahudi biasanya menyebut Tuhan dengan gelar
Elohim atau
Adonai (nama yang kedua dipercaya oleh sejumlah pakar berasal dari bahasa Mesir Kuno, Aten).
[5][6][7][8][9] Dalam
agama Hindu,
Brahman biasanya dianggap sebagai Tuhan
monistis.
[10] Agama-agama lainnya memiliki panggilan untuk Tuhan, di antaranya: Baha dalam agama
Baha'i,
[11] Waheguru dalam
Sikhisme,
[12] dan
Ahura Mazda dalam
Zoroastrianisme.
[13]Banyaknya konsep tentang Tuhan dan pertentangan satu sama lain dalam hal sifat, maksud, dan tindakan Tuhan, telah mengarah pada munculnya pemikiran-pemikiran seperti
omniteisme,
pandeisme,
[14][15] atau filsafat Perennial, yang menganggap adanya satu kebenaran
teologis yang mendasari segalanya, yang diamati oleh berbagai agama dalam sudut pandang yang berbeda-beda, maka sesungguhnya agama-agama di dunia menyembah satu Tuhan yang sama, tetapi melalui konsep dan pencitraan mental yang berbeda-beda mengenai-Nya.
[16]