Transjakarta

Transjakarta adalah sistem transportasi Bus Rapid Transit (BRT) pertama di Asia Tenggara dan Selatan, yang beroperasi sejak tahun 2004 di Jakarta, Indonesia. Sistem ini didesain berdasarkan sistem TransMilenio yang sukses di Bogota, Kolombia. Transjakarta dirancang sebagai moda transportasi massal pendukung aktivitas ibu kota yang sangat padat. Transjakarta merupakan sistem BRT dengan jalur lintasan terpanjang di dunia (230,9 km), serta memiliki 243 stasiun BRT (sebelumnya disebut halte) yang tersebar dalam 13 koridor (jalur), yang awalnya beroperasi dari 05.00 - 22.00 WIB, dan kini beroperasi 24 jam di sebagian koridornya.[1]Transjakarta dioperasikan oleh PT Transportasi Jakarta. Jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam operasional Transjakarta (Pramudi, petugas bus, petugas stasiun BRT, dan petugas kebersihan) sekitar 6.000 orang.[2] Jumlah rata-rata harian pengguna Transjakarta diprediksikan sekitar 350.000 orang. Sedangkan pada tahun 2012, Jumlah pengguna Transjakarta mencapai 109.983.609 orang.[3]Pada tahun 2011, sistem ini mencapai kinerja puncak tahunan dengan bus membawa 114,7 juta penumpang dan kemudian pada tahun-tahun berikutnya jumlahnya menurun dan pada tahun 2014, bus membawa 111,6 juta penumpang, sementara pada tahun 2015 melayani 102,95 juta penumpang. Pada 2016, rekor baru 123,73 juta penumpang tercapai.[4][5] Biaya ongkosnya tetap Rp3.500 per penumpang sejak awal beroperasi.[6]Transjakarta memiliki sistem BRT terpanjang di dunia (230,9 km panjangnya) pada tahun 2017,[7] dengan 13 koridor utama dan 10 rute lintas koridor.[8] Tiga koridor lagi dijadwalkan dimulai pada tahun 2014 atau 2015 dan sebagian akan meningkat sedangkan koridor yang ada berada pada tingkat dasar.[9] Selain itu ada 18 rute pengumpan yang terus melewati akhir busway eksklusif ke kota-kota di sekitar Jakarta dan menggunakan bus khusus yang memungkinkan untuk naik di tingkat dasar atau platform stasiun Transjakarta. Transjakarta memiliki total 80 rute (koridor, lintas Route & feeder route) pada akhir 2016.[10] Peningkatan yang signifikan dari 41 rute pada tahun 2015. Sementara TransJakarta mengontrak 1.056 bus pada tahun 2016 dan juga meningkat secara signifikan dari 605 bus pada tahun 2015.[11] Transjakarta memiliki lebih dari 1.500 bus dalam tiga bulan pertama 2017 dan menargetkan memiliki 3.000 bus pada akhir tahun.[12]Pada 10 November 2014, Transjakarta meluncurkan logo barunya dan diresmikan oleh Plt. Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. Logo baru itu berupa sebuah lingkaran berwarna biru tua dengan dua garis diagonal berwarna putih. Di sebelah lingkaran terdapat tulisan "Transjakarta" yang dengan dua warna, kata "Trans" menggunakan biru muda, sedangkan kata "Jakarta" menggunakan biru tua[13]. Selain perubahan warna, huruf J pada kata tersebut memiliki kaki lebih panjang yang ditarik ke bagian bawah kata "Trans" dengan gradasi warna biru tua ke biru muda. Logo tersebut merupakan karya Fakhri Azmi, 20 tahun, pemenang lomba desain logo Transjakarta yang diikuti 2.250 peserta[14].

Referensi

WikiPedia: Transjakarta http://adbleadership.asia/resources/transport_sect... http://www.tempo.co/read/news/2013/01/22/087456131... http://www.tempo.co/read/news/2014/06/01/083581606... http://www.tempo.co/read/news/2014/11/10/083620885... http://www.beritasatu.com/megalopolis/493530-trans... http://news.detik.com/read/2013/01/01/143506/21306... http://news.detik.com/read/2014/11/10/114833/27437... http://metropolitan.inilah.com/read/detail/1950229... http://megapolitan.kompas.com/read/2011/03/08/1550... http://megapolitan.kompas.com/read/2012/01/13/1548...