Ramalan Jayabaya atau sering disebut
Jangka Jayabaya adalah
ramalan dalam tradisi
Jawa yang salah satunya dipercaya ditulis oleh
Jayabaya, raja
Kerajaan Kadiri. Ramalan ini dikenal pada khususnya di kalangan masyarakat Jawa yang dilestarikan secara turun temurun oleh para
pujangga. Asal usul utama serat ramalan Jayabaya dapat dilihat pada
kitab Musasar yang digubah oleh
Sunan Prapen dari masa
Giri Kedaton. Sekalipun banyak keraguan keasliannya, tapi sangat jelas bunyi bait pertama kitab Musasar yang menuliskan bahwa Jayabaya yang membuat ramalan-ramalan tersebut.Meskipun demikian, kenyataannya dua
pujangga yang hidup sezaman dengan Prabu Jayabaya, yakni
Mpu Sedah dan
Mpu Panuluh, sama sekali tidak menyebut bahwa Prabu Jayabaya memiliki karya tulis dalam kitab-kitab mereka yang berjudul
Kakawin Bharatayuddha,
Kakawin Hariwangsa, dan Kakawin Gatotkacasraya. Kakawin Bharatayuddha hanya menceritakan peperangan antara kaum
Pandawa dan
Korawa yang disebut peperangan Bharatayuddha, sedangkan Kakawin Hariwangsa dan Kakawin Gatotkacasraya berisi tentang cerita ketika sang prabu
Kresna ingin menikah dengan Dewi Rukmini dari negeri Kundina, putri prabu Bismaka. Rukmini adalah titisan
Dewi Sri.
[1]