Quick Charge (bahasa Inggris: pengisian cepat) adalah sebuah
teknologi dari
Qualcomm yang ditujukan untuk perangkat ponsel atau
baterai yang membuat proses pengisian daya agar lebih cepat. Penggunaan metode pengisian cepat ini membutuhkan beberapa perangkat pendukung seperti pengisi daya dan kabel data khusus yang mampu menghantarkan
daya listrik lebih cepat. Quick Charge kini sudah mulai diterapkan di berbagai jenis
ponsel,
tablet,
laptop hingga
power bank.Bila normalnya proses pengisian daya membutuhkan waktu sekitar 3-4 jam, maka dengan teknologi ini akan dipercepat hingga 4 kali lipat. Secara sistem kerja, teknologi pengisian cepat akan mengirimkan daya listrik yang lebih tinggi ke baterai agar baterai bisa terisi lebih cepat. Tapi ada kekurangan dibalik penggunaan pengisian cepat yakni lebih berpotensi meningkatkan suhu panas pada perangkat. Maka sebab itu sebaiknya jangan menggunakan perangkat pada saat tersambung dengan perangkat pengisian cepat, terlebih pada perangkat Quick Charge 2.0. Namun berkat perkembangan teknologi, kini sudah banyak beredar perangkat pengisian cepat yang diklaim mampu menahan suhu panas agar tetap stabil, terlebih pada Quick Charge 3.0.Quick Charge 2.0 telah menjadi basis untuk sistem pengisian cepat yang dikembangkan oleh produsen selain Qualcomm. Contoh teknologi pengisian cepat berbasis Quick Charge 2.0 adalah Motorola TurboPower, Samsung Adaptive Fast Charging, ASUS BoostMaster dan Vivo Dual-Engine Charging. Beberapa produsen ponsel lain telah mengembangkan sistem pengisian cepat mereka sendiri, seperti Oppo VOOC, Huawei SuperCharge, OnePlus Warp Charge, dan MediaTek PumpExpress.
Doohan dan JonathanQuick Charge versi 4 diumumkan pada bulan Desember 2016 bersamaan dengan prosesor Snapdragon 835. Versi 4 ini mengimplementasikan langkah-langkah pengamanan untuk melindungi baterai dari pemanasan dan arus berlebih, dan sudah sesuai dengan spesifikasi
USB-C dan
USB-PD.
[1]