Interpretasi dan signifikansi Qere dan Ketiv

Tradisi Yahudi

Dalam tradisi Yahudi, baik qere maupun ketiv dianggap sangat signifikan. Ketika membaca gulungan Taurat di sinagoge, hukum Yahudi menstipulasi harus dibaca menurut qere bukan menurut ketiv, sampai tingkatan bahwa jika ketiv dibaca, harus dikoreksi dan dibaca menurut qere.[6][7] Namun, sebagai tambahan, hukum Yahudi mengharuskan suatu gulungan ditulis menurut ketiv, dan ini sangat kritikal karena mensubstitusi qere untuk ketiv membuat seluruh gulungan Taurat tidak sah.[8][9]

Berbagai komentari tradisional mengenai Taurat mengilustrasikan kaitan silang (interplay) makna antara qere dan ketiv, menunjukkan bagaimana masing-masing saling menguatkan makna yang lain. Sejumlah contohnya adalah:

  • Kejadian 8:17: "Bawalah keluar" (ketiv/tertulis: "Suruhlah keluar") "segala binatang yang bersama-sama dengan engkau, segala yang hidup: burung-burung, hewan dan segala binatang melata yang merayap di bumi, suruhlah keluar bersama-sama dengan engkau, supaya semuanya itu berkeriapan di bumi serta berkembang biak dan bertambah banyak di bumi."
Rashi menafsirkan: Tertulis sebagai "suruhlah keluar" dan dibaca sebagai "bawalah keluar." [Nuh] hari itu berkata kepada mereka, "Keluarlah!" Jadi, [bentuk tertulis] "suruhlah keluar." Jika mereka tidak mau keluar, engkau harus membawa mereka keluar.
  • Kejadian 12:8: "Kemudian (atau "dan") ia [Abram] pindah dari situ ke pegunungan di sebelah timur Beit-El (Betel). Ia memasang kemahnya (ketiv/tertulis: "-nya" perempuan); dengan Betel di sebelah barat dan Ai di sebelah timur, lalu ia mendirikan di situ mezbah bagi TUHAN dan memanggil nama TUHAN."
Rashi menafsirkan: Tertulis sebagai "kemahnya [-nya perempuan]". Pertama, ia mendirikan tenda istrinya, dan setelah itu tendanya sendiri. Bereishit Rabbah, 39:15.Siftei Chachamim mengulas: Bagaimana Rashi tahu bahwa Abraham mendirikan tenda istrinya sebelum tendanya sendiri; mungkin ia mendirikan tendanya sendiri dahulu? Perkataannya didasarkan pada perkataan Talmud bahwa "orang seharusnya menghormati istrinya lebih dari dirinya sendiri" (Yevamot 62b).[10]

Lainnya

Ada yang menganggap qere dan ketiv sebagai hal pendapat para juru tulis, tetapi para penerjemah modern cenderung mengikuti qere dibandingkan ketiv.