Perjanjian Baru (
bahasa Yunani Koine: Ἡ Καινὴ Διαθήκη,
[1] Hē Kainḕ Diathḗkē), atau biasa disingkat
PB, merupakan bagian utama kedua
kanon Alkitab Kristen, yang bagian pertamanya adalah
Perjanjian Lama (PL) yang utamanya didasarkan pada
Alkitab Ibrani. Perjanjian Baru ber
bahasa Yunani ini membahas ajaran-ajaran dan pribadi
Yesus, serta berbagai peristiwa dalam
Kekristenan pada abad ke-1. Umat Kristen memandang PB bersama-sama dengan PL sebagai
kitab suci. PB (baik sebagian maupun secara keseluruhan) telah sering kali menyertai
penyebaran agama Kristen di seluruh dunia. Selain itu PB juga dianggap mencerminkan dan berfungsi sebagai suatu sumber bagi
moralitas dan
teologi Kristen. Berbagai frase dan bacaan yang diambil langsung dari PB juga dimuat (bersama dengan bacaan-bacaan dari PL) ke dalam beragam
liturgi Kristen. PB telah mempengaruhi berbagai
gerakan keagamaan,
filosofis, dan
politik dalam dunia Kristen.Perjanjian Baru merupakan sebuah
antologi, yakni koleksi karya-karya Kristiani yang ditulis dalam
bahasa Yunani yang umum digunakan pada abad pertama, pada waktu yang berbeda-beda oleh berbagai penulis yang adalah
murid-murid Yahudi pertama kali dari Yesus. Dalam hampir semua tradisi Kristen masa kini, PB meliputi 27 kitab. Teks-teks aslinya dituliskan pada abad pertama dan mungkin abad kedua
Era Kristen, dan secara umum diyakini tertulis dalam
bahasa Yunani Koine, yang mana merupakan bahasa umum (
lingua franca) di
Mediterania Timur mulai dari masa
Penaklukan Aleksander Agung (335–323
SM) sampai evolusi dari
bangsa Yunani Bizantium (kr. 600
M). Semua karya yang pada akhirnya tergabung dalam PB ini tampaknya dituliskan paling akhir kr. 150 M,
[2] dan beberapa akademisi menganggapnya tidak lebih dari 70 M
[3] atau 80 M.
[4]Koleksi teks-teks terkait seperti
surat-surat dari
Rasul Paulus (suatu koleksi utama yang telah ada pada awal abad ke-2) dan
Injil kanonik dari Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes (ditegaskan oleh
Ireneus pada akhir abad ke-2 sebagai Keempat Injil) secara bertahap bergabung dengan karya tunggal dan koleksi lainnya dalam beragam kombinasi yang berbeda untuk membentuk berbagai
kanon Kitab Suci Kristen. Seiring berjalannya waktu beberapa kitab yang diperdebatkan seperti
Kitab Wahyu dan beberapa
Surat-surat Umum dimasukkan ke dalam
kanon, yang mana pada awalnya karya-karya ini tidak dianggap sebagai Kitab Suci. Karya-karya lainnya yang pada awalnya dianggap sebagai Kitab Suci, seperti
1 Klemens,
Gembala Hermas, dan
Diatessaron, tidak dimasukkan dalam kanon Perjanjian Baru.
Kanon Perjanjian Lama tidak sepenuhnya seragam di antara semua kelompok Kristen utama seperti
Katolik Roma,
Protestan,
Ortodoks Yunani,
Ortodoks Slavia, dan
Ortodoks Armenia. Namun demikian kanon Perjanjian Baru yang berisikan 27 kitab ini, setidaknya sejak
Abad Kuno Akhir, telah diakui hampir secara universal dalam Kekristenan (lihat:
Perkembangan kanon Perjanjian Baru).Perjanjian Baru memuat: