Naskah Laut Mati, dalam arti sempit dari
Naskah Gua-gua Qumran,
[notes 1] adalah suatu kumpulan sekitar 981
naskah berbeda yang ditemukan antara tahun
1946 dan
1956 dalam 11
gua di sekitar pemukiman kuno di Khirbet Qumran di
Tepi Barat. Gua-gua tersebut terletak sekitar 2 kilometer ke pedalaman dari sebelah barat laut pantai
Laut Mati, tempat asal naskah-naskah tersebut memperoleh namanya.
[3]Konsensusnya adalah Naskah Gua-gua Qumran bertarikh tiga abad terakhir
SM dan abad pertama
Masehi (lihat paragraf "
Umur" dalam artikel ini dan situs yang didedikasikan dari
Museum Israel[2]). Koin-koin perunggu yang ditemukan di situs yang sama membentuk suatu rangkaian yang diawali dengan
Yohanes Hyrkanos (135–104 SM) dan berlanjut hingga
Perang Yahudi-Romawi Pertama (66–73 M), mendukung penanggalan menurut
analisis teks dan
radiokarbon atas
gulungan-gulungan tersebut.
[4] Naskah-naskah dari situs lainnya di Gurun Yudea bertarikh abad ke-8 SM hingga akhir abad ke-11 M.
[1]Teks-teks tersebut memiliki makna linguistik, religius, dan historis, yang sangat penting karena mencakup
naskah-naskah ketiga tertua yang diketahui dan masih terlestarikan yang mana kemudian dimasukkan dalam
kanon Alkitab Ibrani, bersama dengan
deuterokanonika dan naskah-naskah biblika tambahan yang menyimpan bukti keanekaragaman pemikiran religius pada akhir masa
Yudaisme Bait Kedua. Teks biblika yang lebih tua dari Naskah Laut Mati ditemukan dalam dua jimat berbentuk gulungan perak berisikan bagian-bagian
Berkat Imamat dari
Kitab Bilangan; gulungan-gulungan perak tersebut berhasil digali di Yerusalem, di
Ketef Hinnom, dan berasal dari sekitar tahun 600 SM. Sebuah potongan yang sudah terbakar dari
Kitab Imamat, berasal dari sekitar abad ke-6 M, belum lama ini telah dianalisis dan merupakan potongan tertua keempat dari
Taurat yang diketahui masih ada.
[5]Sebagian besar teks-teks tersebut ditulis dalam
bahasa Ibrani, dengan beberapa dalam
bahasa Aram (dalam dialek-dialek daerah yang berbeda, termasuk
Nabatea), dan ada sedikit yang ditulis dalam
bahasa Yunani Koine.
[6] Apabila temuan dari
Gurun Yudea disertakan, maka
bahasa Latin (dari
Masada) dan
bahasa Arab (dari
Khirbet al-Mird) dapat ditambahkan.
[7] Kebanyakan teks ditulis di
perkamen, beberapa di
papirus, dan satu di
tembaga.
[8]Menurut tradisi, gulungan-gulungan tersebut diidentifikasi dengan
sekte Yahudi kuno yang disebut
Eseni, meskipun beberapa penafsiran baru-baru ini menentang keterkaitannya dan beralasan bahwa gulungan-gulungan tersebut ditulis oleh para
imam di
Yerusalem,
Saduki, atau kelompok-kelompok Yahudi tak dikenal lainnya.
[9][10]Karena kondisi yang buruk dari beberapa gulungan naskah tersebut, belum semuanya berhasil diidentifikasi. Naskah yang telah diidentifikasi dapat dibagi menjadi tiga kelompok umum: