Bagian dari seri artikel
Kristen tentang
Musa Musa dan IsraelSekilas Tentang MusaNama dan JulukanTulah •
Mujizat •
PelayananMusa dan SejarahGaris waktu •
Kronologi •
TokohKehidupan pribadi MusaBudaya dan sejarah latar belakangMusa dan KekristenanPeran MusaMusa (bahasa Arab: موسى , translit. Mūsā) adalah tokoh dalam
Al-Qur'an yang merupakan seorang
nabi yang ke-14
[9] sekaligus
rasul yang ke-9
[9] serta merangkap dengan kedudukan sebagai
ulul azmi yang ke-3
[10] pada
Islam.Musa
[catatan 1] adalah sosok yang dianggap sebagai
Nabi terpenting dalam
Yudaisme atau agama Yahudi,
[11][12] dan salah satu Nabi terpenting dalam agama
Kristen,
Islam,
Baha'i dan
agama-agama Abrahamik lainnya. Menurut
Alkitab Perjanjian Lama,
Perjanjian Baru dan
Al-Qur'an, Musa adalah pemimpin dari bangsa
Israel dan pemberi hukum yang dianggap sebagai penulis
Taurat.Menurut
Keluaran, Musa lahir di masa ketika bangsanya, yaitu bangsa
Israel menjadi bangsa minoritas yang ditindas di
Mesir Kuno, dan karena populasinya yang terus meningkat ditakutkan oleh
Firaun bahwa mereka kemungkinan akan bersekutu dengan musuhnya Mesir.
[13] Ibu Musa yang dari
etnis Yahudi, yaitu
Yokhebed, diam-diam menyembunyikannya ketika Firaun memerintahkan semua bayi Yahudi yang laki-laki untuk dibunuh untuk mengurangi populasi bangsa Israel. Oleh anak perempuan Firaun (dikenal sebagai
Putri Firaun di Midrash, atau Asiyah menurut islam) Musa yang masih bayi itu pun diadopsi setelah ditemukannya hanyut di
Sungai Nil, dan ia pun dibesarkan bersama keluarga kerajaan Mesir lainnya. Setelah membunuh seorang etnis Mesir yang memukuli budaknya yang beretnis Yahudi, Musa pun kabur melintasi
Laut Merah ke
Midian, di mana dia bertemu dengan
Malaikat Tuhan,
[14] yang berbicara kepadanya dari dalam semak yang terbakar di Gunung Horeb, yang dianggap sebagai Gunung Ilahi.Tuhan memerintahkan Musa untuk kembali ke Mesir untuk menuntut pembebasan bangsa Israel dari perbudakan. Namun, Musa berkata kalau dirinya tidak dapat berbicara secara fasih,
[15] maka Tuhan mengizinkan
Harun, yang merupakan abangnya Musa,
[16] untuk menjadi juru bicaranya. Setelah terjadinya
Sepuluh Tulah, Musa menuntun bangsa Israel keluar dari Mesir menyeberangi Laut Merah. Setelah itu mereka berdiam di Gunung Sinai, di mana Musa menerima Sepuluh Perintah Tuhan. Pasca 40 tahun mengembara di padang pasir, Musa wafat di Gunung Nebo, di dekat Tanah Perjanjian.Diakibatkan tidak adanya bukti
arkeologis maupun catatan sejarah selain dari Kitab-Kitab
Samawi mengenai dirinya,
[17][18] banyak
ilmuwan dan agamawan menganggap cerita Musa sebagai cerita dongeng, dengan beberapa tetap memegang kemungkinan bahwa Musa atau sosok seperti Musa pernah ada di abad ke-13
SM.
[19][20][21][22][23] Yudaisme Rabbinikal mengkalkulasi bahwa Musa hidup dari tahun 1391 sampai 1271
SM;
[24] sedangkan menurut Jerome, Musa lahir di tahun 1592 SM,
[25] dan James Ussher mengatakan Musa lahir di tahun 1571 SM.
[26]