Logam berat umumnya didefinisikan sebagai
logam dengan
densitas,
berat atom, atau
nomor atom tinggi. Kriteria yang digunakan, dan jika
metaloid disertakan, bervariasi tergantung pada penulis dan konteksnya. Dalam
metalurgi, misalnya, logam berat dapat didefinisikan berdasarkan kerapatan, sedangkan pada fisika, kriteria pembeda adalah nomor atom, sementara kimiawan kemungkinan akan lebih memperhatikan
sifat kimia zatnya. Definisi yang lebih spesifik telah dipublikasikan, namun tidak satu pun yang diterima secara luas. Definisi yang disurvei dalam artikel ini mencakup 96 dari 118
unsur kimia yang diketahui; hanya
raksa,
timbal dan
bismut yang memenuhi semua kriteria. Terlepas dari kurang kesepakatnya ini, istilah tersebut (jamak atau tunggal) banyak digunakan dalam sains. Densitas lebih dari 5 g/cm3 kadang-kadang dikutip sebagai kriteria yang umum digunakan dalam batang tubuh artikel ini.Logam yang paling awal dikenal—logam biasa seperti
besi,
tembaga, dan
timah, dan logam mulia seperti
perak,
emas, dan
platina—adalah logam berat. Sejak tahun 1809 dan seterusnya, ditemukan
logam ringan, seperti
magnesium,
aluminium, dan
titanium, dan juga logam berat yang kurang terkenal termasuk
galium,
talium, dan
hafnium.Beberapa logam berat ada yang merupakan nutrisi esensial (biasanya besi,
kobalt, dan
seng), atau relatif tidak berbahaya (seperti
ruthenium, perak, dan
indium), tetapi dapat beracun dalam jumlah besar atau dalam bentuk tertentu. Logam berat lainnya, seperti
kadmium, raksa, dan timbal, sangat beracun. Sumber potensi keracunan logam berat antara lain
limbah penambangan dan industri,
limpasan pertanian,
paparan kerja, dan
cat serta
pengawetan kayu.Karakterisasi fisika dan kimia logam berat harus dilakukan dengan hati-hati, karena logam yang terlibat tidak selalu didefinisikan dengan baik. Selain relatif padat, logam berat cenderung kurang
reaktif daripada logam yang lebih ringan dan memiliki
sulfida dan
hidroksida terlarut yang jauh lebih sedikit. Meskipun relatif mudah untuk mengenali logam berat seperti tungsten dari logam yang lebih ringan seperti
natrium, beberapa logam berat seperti seng, raksa, dan timbal memiliki karakteristik logam yang lebih ringan, sebaliknya logam yang lebih ringan seperti
berilium,
skandium, dan titanium memiliki beberapa karakteristik logam berat.Logam berat relatif langka di
kerak bumi tetapi hadir dalam banyak aspek kehidupan modern. Mereka digunakan pada
tongkat golf,
mobil,
antiseptik, oven yang dapat membersihkan sendiri,
plastik,
panel surya,
telepon genggam, dan
pemercepat partikel.