Litium
Litium

Litium

Litium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Li dan nomor atom 3. Istilah tersebut berasal dari bahasa Yunani: λίθος lithos, yang berarti "batu". Ini adalah logam alkali lunak berwarna putih keperakan. Di bawah kondisi standar, ini adalah logam paling ringan sekaligus unsur padat yang paling ringan. Seperti semua logam alkali, litium sangat reaktif dan mudah terbakar, serta disimpan dalam minyak mineral. Ketika dipotong sehingga bagian dalamnya terbuka, ia menunjukkan kilau logam, tetapi udara lembap menodainya dengan cepat menjadi kusam abu-abu keperakan, lalu membentuk noda hitam. Litium tidak pernah terdapat sebagai unsur bebas di alam, tapi hanya sebagai senyawa (biasanya ionik), seperti mineral pegmatit yang dulunya merupakan sumber utama litium. Ia hadir dalam air laut dan biasanya diperoleh dari air asin, karena kelarutannya sebagai ion. Logam litium diisolasi secara elektrolisis dari campuran litium klorida dan kalium klorida.Inti atom litium bergetar pada ketidakstabilan, karena dua isotop litium stabil yang ditemukan di alam memiliki energi ikatan paling rendah per nukleon dari semua nuklida stabil. Litium kurang melimpah di tata surya dibandingkan dengan 25 unsur dari 32 unsur kimia pertama meskipun nukleanya sangat ringan, karena ketidakstabilan nuklir relatifnya: ini adalah pengecualian dari tren bahwa semakin berat nuklei, semakin kecil kelimpahannya.[3] Berdasarkan alasan tersebut, litium memiliki kegunaan penting dalam fisika nuklir. Transmutasi atom litium menjadi helium pada tahun 1932 adalah reaksi nuklir buatan manusia pertama, dan litium-6 deuterida berfungsi sebagai bahan bakar fusi dalam senjata termonuklir yang dipamerkan.[4]Litium dan senyawanya memiliki beberapa aplikasi industri, termasuk kaca dan keramik tahan panas, pelumas gemuk litium, aditif fluks untuk produksi besi, baja dan aluminium, baterai litium, dan baterai litium-ion. Penggunaan ini mengkonsumsi lebih dari tiga perempat produksi litium.Sumber utama litium pangan adalah biji-bijian dan sayuran; di beberapa daerah, air minum juga mengandung jumlah yang signifikan. Manusia mengasupnya dalam jumlah yang sangat bervariasi, tergantung lokasi dan diet. Litium telah terdeteksi pada organ tubuh manusia dan jaringan janin sejak akhir abad ke-19, memicu spekulasi mengenai fungsi spesifiknya. Setelah satu abad berikutnya, diperoleh bukti eksperimental. Dalam penelitian pada era 1970an–1990an, tikus dan kambing dengan diet rendah litium memiliki mortalitas yang lebih tinggi, serta kelainan reproduksi dan perilaku. Pada manusia tidak ada penyakit defisiensi litium yang didefinisikan, namun asupan litium rendah dari persediaan air dikaitkan dengan peningkatan angka bunuh diri, pembunuhan dan tingkat penangkapan untuk penggunaan narkoba dan kejahatan lainnya. Kandungan litium yang tinggi pada embrio awal menunjukkan peran penting selama perkembangan janin. Mekanisme biokimia dari aksi litium tampaknya terkait banyak faktor dan berkorelasi dengan fungsi beberapa enzim, hormon dan vitamin, serta faktor pertumbuhan dan transformasi. Bukti saat ini tampaknya cukup untuk menerima litium sebagai esensial; AKG sementara untuk 70 kg orang dewasa disarankan 1.000 μg/hari.[5][6]Garam litium telah terbukti bermanfaat sebagai obat suasana hati (mood) dalam pengobatan gangguan bipolar pada manusia.

Litium

Skala Mohs 0,6
Nomor atom (Z) 3
Kepadatan mendekati s.k. 0,534 g/cm3
Suseptibilitas magnetik molar +14,2×10−6 cm3/mol (298 K)[2]
Penemuan Johan A. Arfwedson (1817)
Resistivitas listrik 92,8 n Ω·m (suhu 20 °C)
Titik lebur 453,65 K ​(180,50 °C, ​356,90 °F)
Elektronegativitas Skala Pauling: 0,98
Kalor peleburan 3,00 kJ/mol
Modulus curah 11 GPa
Isolasi pertama William T. Brande (1821)
Modulus Shear 4,2 GPa
Kelimpahan alami primordial
Golongan golongan 1 (logam alkali)
6Li 7,59%
Jari-jari kovalen 128±7 pm
Kecepatan suara batang ringan 6000 m/s (suhu 20 °C)
7Li 92,41%
saat cair, pada t.l. 0,512 g/cm3
Fase pada STS (0 °C dan 101,325 kPa) padat
Blok blok-s
pada T (K) 797
Titik kritis 3220 K, 67 MPa (diekstrapolasi)
Jari-jari atom empiris: 152 pm
perhitungan: 167 pm
Ekspansi kalor 46 µm/(m·K) (suhu 25 °C)
Energi ionisasi ke-1: 520,2 kJ/mol
ke-2: 7298,1 kJ/mol
ke-3: 11815,0 kJ/mol
Kapasitas kalor molar 24,860 J/(mol·K)
Titik didih 1603 K ​(1330 °C, ​2426 °F)
Pengucapan /litium/[1]
Periode periode 2
Nomor CAS 7439-93-2
Jari-jari van der Waals 182 pm
Elektron per kelopak 2, 1
Kalor penguapan 136 kJ/mol
Arah magnet paramagnetik
Modulus Young 4,9 GPa
Konduktivitas termal 84,8 W/(m·K)
Konfigurasi elektron [He] 2s1
Berat atom standar (Ar)
  • [6,938, 6,997]
  • 6,94±0,06 (diringkas)
Bilangan oksidasi +1 (oksida basa kuat)
Struktur kristal kubus berpusat badan (bcc)
Penampilan putih keperakan
Nama, lambang litium, Li
Kategori unsur   logam alkali
P (Pa)1101001 k10 k100 kpada T (K) Tekanan uap
P (Pa)1101001 k10 k100 k
pada T (K)797885995114413371610
Iso­topKelim­pahanWaktu paruh (t1/2)Mode peluruhanPro­duk6Li7Li
Iso­topKelim­pahanWaktu paruh (t1/2)Mode peluruhanPro­duk
6Li7,59%stabil
7Li92,41%stabil

Referensi

WikiPedia: Litium http://minerals.usgs.gov/minerals/pubs/mcs/2011/mc... https://web.archive.org/web/20160604211457/https:/... https://web.archive.org/web/20140823211840/http://... http://minerals.usgs.gov/minerals/pubs/commodity/l... http://www.meridian-int-res.com/Projects/Lithium_M... http://www.lithiumalliance.org/about-lithium/lithi... https://books.google.com/books?id=71QrAAAAcAAJ&pg=... https://babel.hathitrust.org/cgi/pt?id=njp.3210107... https://www.nytimes.com/2011/09/28/business/energy... http://www.fmclithium.com/Portals/FMCLithiumFineCh...