Kerajaan Hongaria merupakan sebuah Monarki di Eropa Tengah yang berdiri dari Abad Pertengahan sampai abad keduapuluh (1000–1946 terkecuali 1918–1920). Kepangeranan Hongaria berubah menjadi kerajaan Kristen setelah penobatan raja pertama István I di Esztergom pada tahun 1000;[7] keluarganya (Wangsa Árpád) kemudian memimpin monarki selama 300 tahun. Pada abad ke-12, kerajaan ini menjadi kekuatan menengah Eropa di Dunia Barat.[7]Akibat penjajahan Kesultanan Utsmaniyah di wilayah tengah dan selatan pada abad ke-16, monarki sempat terbagi menjadi tiga bagian: Kerajaan Hongaria (1526–1867) di bawah kendali Habsburg, Hongaria Utsmaniyah dan Kepangeranan Transilvania yang semi-independen.[7] Wangsa Habsburg menguasai takhta Hongaria setelah Pertempuran Mohács sampai tahun 1918 dan juga memainkan peranan penting di dalam perang kemerdekaan melawan Kesultanan Utsmaniyah.Dari tahun 1867, wilayah-wilayah yang terkait dengan tahta Hongaria menjadi bagian dari Austria-Hongaria dengan nama Tanah Mahkota Santo Stefanus. Monarki ini diakhiri oleh penjatuhan raja terakhir Karl IV pada tahun 1918, setelah Hongaria menjadi republik. Nama kerajaan ini sempat dipulihkan selama masa "perwalian" pada tahun 1920–46 dan diakhiri oleh pendudukan Soviet pada tahun 1946.[7]Kerajaan Hongaria adalah sebuah negara multinasional[8] sejak awal[9] sampai Perjanjian Trianon dan meliputi wilayah yang sekarang disebut Hongaria, Slowakia, Transilvania dan bagian-bagian lain yang kini menjadi wilayah Romania, Ruthenia Karpathia (sekarang bagian dari Ukraina), Vojvodina (sekarang bagian dari Serbia), Burgenland (sekarang bagian dari Austria), dan wilayah lainnya yang lebih kecil di sekitar yang sekarang adalah perbatasan Hongaria. Dari tahun 1102 wilayah kerajaan ini juga mencakup wilayah Kroasia (kecuali Istria).Saat ini hari peringatan raja pertama Hongaria István I (20 Agustus) adalah hari libur nasional di Hongaria untuk memperingati pendirian negara tersebut.[10]