Juventus Football Club S.p.A. (
BIT:
JUVE) (dari
bahasa Latin:
[6] iuventus: masa muda
[juˈvɛntus]), biasa disebut sebagai
Juventus dan populer dengan nama
Juve (pengucapan
[ˈjuːve]),
[7] adalah klub
sepak bola profesional asal
Italia yang berbasis di
Turin,
Piemonte. Klub ini didirikan pada tahun 1897 dengan nama Sport Club Juventus oleh sekelompok pelajar muda di kota Turin,
[3] yang dipimpin oleh Eugenio Canfari dan saudaranya Enrico.
[8][9][10] Mereka mengenakan kaos berwarna hitam putih sebagai seragam kandang sejak tahun 1903, dan menggunakan beberapa stadion berbeda di sekitar kota Turin untuk memainkan partai kandang.Sejak bulan September 2011, mereka berkandang di
Juventus Stadium yang berkapasitas 41.507 tempat duduk.
[11] Stadion tersebut dibangun di lokasi yang sama dengan stadion yang mereka gunakan sebelumnya, yaitu
Stadion Delle Alpi, yang harus dirobohkan demi membangun Juventus Stadium.Juventus adalah klub tertua kedua di Italia, setelah
Genoa yang mendirikan klub sepak bola pada tahun 1893. Mereka tampil untuk pertama kalinya di liga divisi teratas Italia sejak tahun 1900, setelah berganti nama menjadi Football Club Juventus. Mereka terus berada di kompetisi tertinggi tersebut (yang menggunakan nama
Serie A sejak tahun 1929), kecuali pada
musim 2006–07.Sejak tahun 1923, Juventus mulai dikelola oleh
keluarga Agnelli. Hubungan antara klub sepak bola dan dinasti bisnis tersebut merupakan yang tertua dan terpanjang dalam sejarah olahraga di Italia. Hal tersebut menjadikan Juventus sebagai klub olahraga profesional pertama di negara tersebut,
[12][13] sebelum konsep tersebut menjadi populer. Mereka pun menjadi kekuatan besar di Italia sejak era 1930-an, dan juga di Eropa sejak pertengahan 1970-an.
[14] Sejak pertengahan tahun 1990-an, Juventus telah menjadi salah satu dari 10 klub sepak bola terkaya di dunia dari sisi nilai aset, pendapatan, dan keuntungan.
[15] Mereka pun telah masuk bursa saham
Borsa Italiana sejak tahun 2001.
[16]Seiring berjalannya waktu, Juventus pun menjadi simbol dari budaya Italia.
[17][18][19] Kesuksesan mereka mempunyai dampak yang signifikan di tengah-tengah masyarakat Italia, terutama pada tahun 1930-an dan dekade pertama setelah Perang Dunia Kedua yang mempengaruhi kondisi politik ideologi dan sosial ekonomi para penggemar klub tersebut. Hal ini tercermin pada kontribusi Juventus untuk
tim nasional Italia sejak tahun 1920-an, yang kemudian diakui sebagai salah satu klub yang paling berpengaruh dalam sepak bola internasional karena turut berperan dalam kemenangan Italia pada
Piala Dunia 1934,
1982, dan
2006.
[20] Juventus merupakan klub yang paling banyak menyumbang pemain untuk tim nasional Italia, hampir tidak pernah gagal memberikan pemain sejak tahun 1924.Dijuluki Vecchia Signora (“Nyonya Tua”), Juventus adalah klub tersukses di Italia, dan salah satu yang paling sukses di dunia.
[21][22][23] Mereka telah memenangkan 35 gelar juara liga, 13 gelar Coppa Italia, dan delapan gelar Supercoppa Italiana, serta menjadi pemegang gelar terbanyak untuk ketiga kompetisi tersebut. Selain itu, mereka juga telah berhasil meraih dua gelar
Piala Interkontinental, dua gelar
Liga Champions, satu gelar
Piala Winners, tiga gelar
Piala UEFA (rekor nasional untuk klub Italia), satu gelar
Piala Intertoto, dan dua gelar
Piala Super Eropa.Karena prestasi tersebut, Juventus pun memimpin rangking
FIGC dalam hal jumlah trofi di tingkat nasional, menempati posisi ke-5 di Eropa, dan ke-11 di dunia.
[24] Mereka sempat memimpin rangking UEFA selama tujuh musim sejak rangking tersebut diperkenalkan pada tahun 1979. Mereka pun menjadi tim Italia yang paling sering memimpin rangking tersebut.Juventus merupakan klub dengan jumlah penggemar terbanyak di Italia, dan salah satu yang terbesar di dunia. Berbeda dengan banyak pendukung klub Eropa lainnya, yang biasanya terkonsentrasi di sekitar kota asal klub tersebut, penggemar Juventus tersebar di seantero negeri dan di antara para imigran asal Italia yang tinggal di luar negeri.
[25][26][27][28] Mereka pun merupakan salah satu pencetus ide untuk membuat European Club Association, yang dulu dikenal dengan nama
G-14, yang berisi klub-klub kaya di Eropa.Di bawah kepemimpinan pelatih
Giovanni Trapattoni, sejak tahun 1976 hingga 1986, Juventus berhasil memenangkan 13 gelar, termasuk enam gelar juara liga dan lima gelar internasional. Mereka pun menjadi klub pertama sepanjang sejarah sepak bola Eropa yang menjuarai tiga kompetisi di bawah naungan
UEFA: yaitu Liga Champions 1984–1985,
Piala Winners 1983–1984 (sekarang telah ditiadakan), dan Piala UEFA 1976–1977.
[29][30][31][32][33][31]Berkat keberhasilan mereka menjuarai
Piala Super Eropa tahun 1984 dan
Piala Interkontinental tahun 1985, Juventus pun menjadi klub pertama (dan satu-satunya hingga saat ini) yang berhasil memenangkan seluruh gelar juara kompetisi resmi UEFA dan gelar juara dunia.
[34][35][36] Prestasi ini diperkuat setelah mereka juga berhasil menjuarai Piala Intertoto tahun 1999, di era keemasan berikutnya di bawah arahan
Marcello Lippi, membuat mereka menjadi satu-satunya klub profesional Italia yang berhasil meraih seluruh gelar juara yang mungkin mereka raih, baik di tingkat nasional maupun internasional.
[37]Pada bulan Desember 2000, Juventus menempati posisi ke-7 dalam rangking klub terbaik di dunia versi
FIFA. Sembilan tahun kemudian, mereka menempati peringkat ke-2 dalam rangking klub terbaik di Eropa sepanjang abad ke-20 menurut penelitian statistik dari International Federation of Football History & Statistics (IFFHS).
[23] Di kedua rangking tersebut, Juventus menempati posisi yang lebih tinggi dibanding klub asal Italia lainnya.Para pemain Juventus telah meraih delapan penghargaan
Ballon d'Or, empat di antaranya terjadi pada tahun yang berurutan (1982-1985) dan menjadi rekor hingga saat ini. Nama-nama tersebut pun termasuk dalam deretan pemain pertama yang mendapatkan penghargaan tersebut untuk Serie A, seperti
Omar Sívori dan
Michel Platini. Selain itu, juga ada nama tiga dari lima pemain Italia yang pernah meraih trofi tersebut, seperti
Paolo Rossi. Juventus juga berhasil mendapatkan empat penghargaan FIFA World Player of the Year (terbanyak di Italia), dengan pemain seperti
Roberto Baggio dan
Zinédine Zidane.Selain itu, para pemain Juventus juga berhasil memenangkan 10 penghargaan Serie A Footballer of the Year, termasuk untuk satu-satunya penjaga gawang yang berhasil meraih trofi tersebut, yaitu
Gianluigi Buffon. Mereka pun menyumbang 15 pemain berbeda dalam daftar Serie A Team of the Year, yang juga merupakan jumlah terbanyak dibanding klub Italia yang lain.