Harap hentikan aksi Anda melakukan suntingan merusak di Wikipedia. Suntingan Anda terlihat seperti
vandalisme yang merusak dan telah
dikembalikan. Jika Anda ingin melakukan uji coba, gunakanlah
bak pasir. Vandalisme yang berulang-ulang dapat mengakibatkan
hak Anda untuk menyunting dicabut. Terima kasih.
Islam merupakan salah satu agama yang tersebar di
Eropa, kedua setelah mayoritas
Katolik dan Kristen lainnya. Meskipun mayoritas masyarakat Muslim di Eropa saat ini adalah imigran, terdapat juga penduduk pribumi Eropa yang memeluk Islam di wilayah
Balkan.Islam masuk ke Eropa selatan melalui datangnya bangsa "
Moor" dari
Afrika Utara pada abad ke 8–10. Selama beberapa abad, entitas politik Muslim berdiri kokoh di wilayah yang saat ini adalah
Spanyol,
Portugal, Selatan Italia dan
Malta. Komunitas Muslim di wilayah tersebut kemudian mereka dipaksa untuk murtad atau dibunuh oleh raja Spanyol pada akhir abad ke-15 (lihat
Reconquista).Di
Kaukasus, perluasan Islam terjadi setelah pembebasan oleh dinasti Persia sejak awal abad ke-16.
Kesultanan Utsmaniyah menyebarkan agama Islam ke Eropa tenggara melalui pembebasan sebagian besar
Kekaisaran Bizantium pada abad 14 dan 15. Selama berabad-abad, Kesultanan Utsmaniyah juga secara bertahap kehilangan hampir semua wilayahnya di Eropa, hingga akhirnya runtuh pada tahun 1922. Penduduk asli yang memeluk Islam di negara-negara di Balkan saat ini memiliki populasi yang besar, dan menjadi mayoritasnya.Istilah "Muslim Eropa" digunakan untuk negara-negara mayoritas Muslim seperti negara
Albania,
Kosovo dan
Bosnia dan Herzegovina. Negara-begara lintas benua seperti
Turki,
Azerbaijan dan
Kazakhstan memiliki populasi Muslim yang besar, seperti halnya di
Kaukasus Utara, Rusia.Pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21 sejumlah besar umat Muslim
berimigrasi ke Eropa Barat. Pada tahun 2025 diperkirakan 90 juta Muslim yang tinggal di Eropa (18%), termasuk sekitar 59 juta di Uni Eropa (3.8%).
[1]Umat Muslim Eropa sering menjadi subjek dari perdebatan yang intens dan kampanye politik. Terkadang menjadi lebih hangat ketika terjadinya peristiwa-peristiwa seperti fitnah serangan teroris kepada umat Islam,
kontroversi kartun Nabi Muhammad di Denmark, perdebatan soal
cara berpakaian Islami, dan kampanye partai-partai sayap kanan populis yang melihat Muslim sebagai ancaman terhadap nilai-nilai di Eropa, seoerti nilai budaya, dan gaya hidup. Peristiwa tersebut juga telah memicu perdebatan yang berkembang mengenai topik
Islamophobia, sikap terhadap Muslim dan partai kanan.
[3]