Ganesa (
Dewanagari: गणेश; ,
IAST: Gaṇeśa,;
dengarkan (
bantuan·
info)) adalah salah satu
dewa terkenal dalam
agama Hindu dan banyak dipuja oleh
umat Hindu, yang memiliki gelar sebagai Dewa pengetahuan dan kecerdasan, Dewa pelindung, Dewa penolak bala/bencana dan Dewa kebijaksanaan.
Lukisan dan
patungnya banyak ditemukan di berbagai penjuru
India; termasuk
Nepal,
Tibet dan
Asia Tenggara. Dalam relief, patung dan lukisan, ia sering digambarkan berkepala gajah, berlengan empat dan berbadan gemuk. Ia dikenal pula dengan nama Ganapati, Winayaka dan Pilleyar. Dalam tradisi
pewayangan, ia disebut Bhatara Gana, dan dianggap merupakan salah satu putra
Bhatara Guru (
Siwa). Berbagai aliran dalam agama Hindu memujanya tanpa memedulikan golongan. Pemujaan terhadap Ganesa amat luas hingga menjalar ke umat
Jaina,
Buddha, dan di luar
India.
[1]Meskipun ia dikenal memiliki banyak atribut,
kepalanya yang berbentuk
gajah membuatnya mudah untuk dikenali. Ganesa masyhur sebagai "Pengusir segala rintangan" dan lebih umum dikenal sebagai "Dewa saat memulai pekerjaan" dan "Dewa segala rintangan" (Wignesa, Wigneswara), "Pelindung seni dan ilmu pengetahuan", dan "Dewa kecerdasan dan kebijaksanaan". Ia dihormati saat memulai suatu
upacara dan dipanggil sebagai pelindung/pemantau tulisan saat keperluan menulis dalam upacara.
[2] Beberapa
kitab mengandung
anekdot mistis yang dihubungkan dengan kelahirannya dan menjelaskan ciri-cirinya yang tertentu.Ganesa muncul sebagai
dewa tertentu dengan wujud yang khas pada
abad ke-4 sampai
abad ke-5 Masehi, selama
periode Gupta, meskipun ia mewarisi sifat-sifat pelopornya pada
zaman Weda dan pra-Weda.
[3] Ketenarannya naik dengan cepat, dan ia dimasukkan di antara lima dewa utama dalam ajaran
Smarta (sebuah
denominasi Hindu) pada
abad ke-9. Sekte para pemujanya yang disebut
Ganapatya, (
Sanskerta: गाणपत्य; gāṇapatya), yang menganggap Ganesa sebagai dewa yang utama, muncul selama periode itu.
[4] Kitab utama yang didedikasikan untuk Ganesa adalah
Ganesapurana,
Mudgalapurana, dan
Ganapati Atharwashirsa.