Ekonomi Tiongkok
Ekonomi Tiongkok

Ekonomi Tiongkok

ekonomi pasar sosialis di Tiongkok[17] adalah ekonomi terbesar kedua di dunia menurut GDP nominal,[1][18] dan ekonomi terbesar di dunia menurut keseimbangan kemampuan berbelanja menurut IMF;[19] akurasi laporan IMF tentang keseimbangan kemampuan berbelanja di Tiongkok sejak itu dipertanyakan.[20] Negara tersebut adalah ekonomi utama yang bertumbuh paling cepat di dunia, dengan pertumbuhan peringkat rata-rata 10% selama 30 tahun.[21]

Ekonomi Tiongkok

Utang publik 22.15% dari GDP (2012)[14]
Gaji kotor rata-rata $669 per bulan (2012)[8]
Tujuan ekspor utama  Amerika Serikat 18.1%
 Hong Kong 17.4%
 Jepang 6.8%
 Korea Selatan 4.1% (perkiraan 2013)[11]
Koefisien gini 0.469 (2014)
PDB $10.36 triliun (nominal; perkiraan 2014)[1]
$17.63 trillion (PPP; 2014.)[1]
Cadangan mata uang asing $3.89 triliun (ke-1; September 2014)[16]
Utang kotor luar negeri $863.2 miliar (2013)
Pendapatan $2.118 triliun (perkiraan 2013)
Mata uang Renminbi (RMB); Unit: Yuan (CNY)
Beban $2.292 triliun (perkiraan 2013)
Ekspor $2.34 triliun (2014[10])
Organisasi perdagangan WTO, APEC, G-20 dan lain-lain
Pengangguran 4.1% (Q2 2014)[7]
PDB per kapita $8,211 (nominal; ke-82; 2014)
$13,992 (PPP; ke-89; 2014)[1]
Pendudukdi bawah garis kemiskinan 6.1% (2013)
Negara asal impor utama  Korea Selatan 9.4%
 Jepang 8.3%
 Taiwan 8.0%
 United States 7.8%
 Australia 5.0%
 Germany 4.8% (2013 est.)[12]
Komoditas impor Elektrikal dan benda bermesin lainnya, minyak dan bahan bakal mineral, optikal dan ekuipmen pengobatan, metal ores, plastik, kimia organik
Industri utama pertambangan dan pemprosesan bijih, besi, baja, aluminum, dan metal lainnya, coal; mesin gedung; armamen; tekstil dan aparel; petroleum; semen; kimia; fertilizer; produk konsumen, termasuk alas kaki, mainan, dan elektronik; pemprosesan makanan; ekuipmen transportasi, termasuk kendaraan bermesin, rail cars and locomotives, ships, and aircraft; telecommunications equipment, commercial space launch vehicles, satellites
Komoditas ekspor Elektrikal dan benda bermesin lainnya, termasuk ekuipmen pemprosesan data, apparel, tekstil, besi dan baja, optikal dan ekuipmen pengobatan. Serta setidaknya seluruh kategori tunggal dari produk-produk industrial.
Peringkat utang AA- (Domestik)
AA- (Asing)
AA- (T&C Assessment)
(Standard & Poor's)[15]
Inflasi (IHK) 2.0% (2014)[5]
Angkatan kerja 787.6 juta (ke-1; 2012)[6]
Tahun fiskal Tahun kalender (1 Januari sampai 31 Desember)
Modal investasi langsung asing $1.344 triliun (2012)[13]
Impor $1.96 triliun (2014[10])
Angkatan kerjaberdasarkan sektor agribudaya: 36.7%, industri: 28.7%, pelayanan: 34.6% (perkiraan 2008)
Pertumbuhan PDB ▲9.5% (nominal; 2013)[2]
▲7.4% (riil; 2014)[3]
PDB per sektor agribudaya: 9.2%, industri: 42.6%, pelayanan: 48.2% (2014)[4]
Peringkat kemudahan melakukan bisnis ke-96[9]