Ekonomi Tiongkok
Ekonomi Tiongkok

Ekonomi Tiongkok

Ekonomi Republik Rakyat Tiongkok adalah ekonomi berorientasi pasar yang sedang berkembang,[21] yang menggabungkan perencanaan ekonomi melalui kebijakan industri dan rencana strategis lima tahun.[21] Perekonomian Tiongkok terdiri dari perusahaan milik negara (BUMN) dan perusahaan kepemilikan campuran, serta sektor swasta domestik yang besar dan keterbukaan terhadap bisnis asing dalam sistem yang secara resmi digambarkan sebagai ekonomi pasar sosialis. Perusahaan milik negara menyumbang lebih dari 60% kapitalisasi pasar Tiongkok pada 2019[22] dan menghasilkan 40% dari PDB Tiongkok sebesar US$15,98 triliun (101,36 triliun yuan) pada tahun 2020, dengan bisnis swasta domestik dan asing serta investasi menyumbang 60% sisanya.[23][24] Hingga akhir 2019, total aset seluruh BUMN Tiongkok, termasuk yang bergerak di sektor keuangan, mencapai US$58,97 triliun pada 2015.[25] Sembilan puluh satu (91) BUMN ini masuk dalam daftar perusahaan Fortune Global 500 tahun 2020.[26] Tiongkok memiliki ekonomi terbesar kedua di dunia jika diukur dengan PDB nominal, dan yang terbesar di dunia sejak 2014[27] jika diukur dengan Keseimbangan Kemampuan Berbelanja (KKB). Tiongkok telah menjadi negara dengan ekonomi terbesar kedua berdasarkan PDB nominal sejak 2010, dengan data mengandalkan nilai tukar pasar yang berfluktuasi.[28] Tiongkok juga baru-baru ini telah melampaui ekonomi Uni Eropa pada tahun 2021. Sebuah perkiraan menyatakan bahwa Tiongkok akan menjadi ekonomi terbesar di dunia dalam PDB nominal pada tahun 2028.[29] Secara historis, Tiongkok adalah salah satu kekuatan ekonomi terkemuka di dunia selama hampir dua milenium, dari abad ke-1 hingga ke-19.[30]

Ekonomi Tiongkok

Mata uang Renminbi (CNY, ¥)
Tahun fiskal Tahun kalender
Organisasi organizations WTO, BRICS, SCO, APEC, RCEP, G-20, G-77 dan lainnya
PDB
Pertumbuhan PDB
  • 6,0% (2019) 2,2% (2020)
  • 8,1% (2021)[2] 5,1% (2022f)[3]
PDB per kapita
PDB per sektor
PDB per komponen
  • Konsumsi rumah tangga: 39,1%
  • Konsumsi pemerintah: 14,5%
  • Investasi dalam modal tetap: 42,7%
  • Investasi dalam persediaan: 1,7%
  • Ekspor barang dan jasa: 20,4%
  • Impor barang dan jasa: −18,4%
  • (est. 2017)[4]
Inflasi (IHK) 2,9% (2020)[1]
Pendudukdi bawah garis kemiskinan
  • ▼ 0,6% pada garis kemiskinan nasional US$2,30/hari (2019)[5][note 1]
  • ▼ 0,2% dengan kurang dari US$1,90/hari (2019)
  • ▼ 2,1% dengan kurang dari US$3,20/hari (2019)
  • ▼ 14,1% dengan kurang dari US$5,50/hari (2019)
Koefisien gini ▲ 46,7 tinggi (2018)[6][note 2]
Labor kerja
  • 778.700.553 (2020)[7] (ke-1)
  • 67,4% tingkat pekerjaan (2019)[8]
Labor kerjaberdasarkan sektor
Pengangguran
Industri utama
Peringkat kemudahan melakukan bisnis ke-31 (sangat mudah, 2020)[11]
Ekspor US$3,36 triliun (2021)[12]
Komoditas ekspor
Tujuan ekspor utama
Impor $2,69 triliun (2021)[12]
Komoditas impor
Negara asal impor utama
Modal investasi langsung asing
  • US$1,523 triliun (31 Desember 2017)[4]
  • Luar negeri: US$1,383 triliun (31 Desember 2017)[4]
Utang kotor luar negeri ▲ US$1,598 triliun (31 December 2017)[4]
Utang publik ▲ 47% dari PDB (2017)[4][note 4]
Pendapatan CNY 30,74 triliun
(US$4,45 trilun)[14]
31% dari PDB (2019)
Beban CNY 37,18 triliun
(US$5,38 triliun)[14]
37,5% dari PDB (2019)
Peringkat utang



  • Scope:[18]
  • A+
  • Pandangan: Stabil
Cadangan mata uang asing US$3,219 triliun (Oktober 2019)[19][20] (ke-1)