Douglas MacArthur (26 Januari 1880 – 5 April 1964) adalah seorang jenderal
bintang lima asal
Amerika Serikat dan
marsekal lapangan Angkatan Darat Filipina. Ia menjabat sebagai
Kepala Staf Angkatan Darat Amerika Serikat pada dasawarsa 1930-an dan memiliki sumbangsih yang besar dalam upaya untuk melawan
Kekaisaran Jepang di
teater Pasifik selama
Perang Dunia II. Ia dianugerahi
Medal of Honor berkat jasa-jasanya selama
kampanye militer Filipina sehingga dirinya dan ayahnya,
Arthur MacArthur, Jr., menjadi pasangan ayah dan anak pertama yang sama-sama mendapatkan medali tersebut. Ia juga merupakan salah satu dari hanya lima orang yang diberikan pangkat
Jenderal Besar di
Angkatan Darat Amerika Serikat dan satu-satunya orang yang pernah diangkat sebagai marsekal lapangan di Angkatan Darat Filipina.Douglas dibesarkan di sebuah keluarga berlatar belakang militer di
American Old West. Ia adalah seorang siswa yang berprestasi di
Akademi Militer West Texas yang kemudian meneruskan pendidikan militernya di
Akademi Militer Amerika Serikat di West Point dengan pangkat
Kapten Pertama. Ia berhasil lulus dari West Point dengan peringkat pertama pada tahun 1903. Selama
pendudukan Veracruz oleh Amerika Serikat pada tahun 1914, ia mengadakan sebuah misi pengintaian, dan berkat kiprahnya ia dinominasikan sebagai penerima Medal of Honor. Pada tahun 1917, pangkatnya dinaikkan dari mayor menjadi kolonel dan ia menjadi kepala staf
Divisi ke-42 (yang juga disebut Divisi Pelangi). Saat sedang bertempur di
Front Barat selama Perang Dunia I, ia diangkat menjadi brigadir jenderal, kembali dinominasikan sebagai penerima Medal of Honor, dan dianugerahi
Distinguished Service Cross sebanyak dua kali dan
Silver Star sebanyak tujuh kali.Dari tahun 1919 hingga 1922, MacArthur menjabat sebagai
Gubernur Akademi Militer Amerika Serikat di West Point, dan pada masa jabatannya ini ia mengupayakan serangkaian reformasi. Ia kemudian ditugaskan di Filipina, dan pada tahun 1924, ia berperan penting dalam memadamkan
Pemberontakan Kepanduan Filipina. Pada tahun 1925, ia menjadi mayor jenderal termuda di Angkatan Darat. Ia menjadi salah satu hakim di
Pengadilan Militer yang menghakimi Brigadir Jenderal
Billy Mitchell, dan ia juga mengepalai
Komite Olimpiade Amerika Serikat selama
Olimpiade Musim Panas 1928 di Amsterdam. Pada tahun 1930, ia menjadi Kepala Staf Angkatan Darat Amerika Serikat. Maka dari itu, ia terlibat dalam peristiwa pengusiran para pengunjuk rasa
Bonus Army dari kota Washington, D.C. pada tahun 1932. Pada masa jabatannya ini, ia juga turut mendirikan
Civilian Conservation Corps. Ia pensiun dari angkatan darat pada tahun 1937 untuk menjadi
Penasihat Militer untuk Pemerintahan Persemakmuran Filipina.Pada tahun 1941, MacArthur dipanggil lagi untuk bertugas sebagai panglima
Pasukan Angkatan Darat Amerika Serikat di Timur Jauh. Kemudian terjadi sejumlah bencana militer, yakni kehancuran
Angkatan Udara Timur Jauh Amerika Serikat pada 8 Desember 1941 serta serangan Jepang ke Filipina. Pasukan MacArthur kemudian terpaksa mundur ke
Bataan, dan mereka bertahan di tempat tersebut hingga Mei 1942. Pada Maret 1942, MacArthur, keluarganya, dan anggota stafnya pergi ke
Pulau Corregidor yang terletak tidak jauh dari Bataan dengan menumpangi perahu-
perahu torpedo patroli, dan kemudian mereka melarikan diri ke Australia. Di sana, MacArthur menjadi
Panglima Tertinggi Kawasan Pasifik Barat Daya. Setibanya di Australia, MacArthur menyampaikan sebuah pidato dan berjanji bahwa ia akan kembali ke Filipina. Setelah pertempuran yang berkecamuk selama lebih dari dua tahun di teater Pasifik, ia berhasil memenuhi janjinya. Berkat upayanya untuk mempertahankan Filipina, MacArthur dianugerahi Medal of Honor. Ia secara resmi menerima
pernyataan menyerah tanpa syarat Jepang pada 2 September 1945 di atas
USS Missouri yang berlabuh di Teluk Tokyo. Ia lalu menjadi penanggungjawab
pendudukan Jepang dari tahun 1945 hingga 1951. Sebagai penguasa de facto Jepang, ia mengawasi proses perombakan sistem ekonomi, politik, dan sosial negara tersebut. Ia lalu memimpin
Komando Perserikatan Bangsa-Bangsa selama
Perang Korea dan awalnya ia cukup berhasil; namun, serangan terhadap Korea Utara telah memicu campur tangan dari
Republik Rakyat Tiongkok. Setelah mengalami kekalahan dalam berbagai pertempuran yang genting, ia diberhentikan oleh Presiden
Harry S. Truman pada 11 April 1951. Ia kemudian menjadi chairman of the board di
Remington Rand.