Buruh (77)
Oposisi (58) Koalisi Liberal (43)
[lower-alpha 1] Nasional (15)
[lower-alpha 2]Crossbench (16) Hijau (4)
KAP (
1)
Aliansi Sentral (1)
Koordinat:
35°18′31″S 149°07′30″E / 35.308582°S 149.125107°E / -35.308582; 149.125107Dewan Perwakilan adalah majelis rendah dari
Parlemen Australia, sedangkan majelis tingginya adalah
Senat. Susunan dan kewenangan lembaga ini didasarkan pada Bab I
Konstitusi Australia.Masa jabatan dari para anggota Dewan Perwakilan maksimal tiga tahun terhitung sejak tanggal pertama mereka duduk di dalam Dewan Perwakilan. Namun demikian, pernah ada
sekali sejak Federasi Australia didirikan ketika masa jabatan maksimum tersebut tercapai. Di antara kedua majelis, Dewan Perwakilan biasanya dibubarkan lebih awal, meskipun pernah terjadi
pembubaran ganda atas keduanya. Pemilihan anggota Dewan Perwakilan sering dilaksanakan bersamaan dengan pemilihan anggota Senat. Seorang anggota Dewan Perwakilan Australia biasanya disebut sebagai Anggota Parlemen ("Member of Parliament" atau Member), sedangkan Anggota
Senat disebut sebagai "Senator". Pemerintah harus bisa mendapatkan dan mempertahankan suara mayoritas dan kepercayaan dari Dewan Perwakilan untuk bisa tetap menguasai pemerintahan. Dewan Perwakilan saat ini terdiri dari 151 Anggota, dipilih dan mewakili anggota distrik tunggal yang dikenal sebagai
divisi pemilihan. Jumlah anggotanya tidak tetap tetapi dapat bervariasi dengan perubahan batas wilayah yang dihasilkan dari
redistribusi pemilihan, yang diperlukan secara teratur. Penambahan jumlah anggota Dewan, yang mulai berlaku pada
pemilihan umum tahun 1984, meningkat dari 125 menjadi 148 orang. Angka tersebut berkurang menjadi 147 pada
pemilihan umum tahun 1993, kembali ke 148 pada
pemilihan umum tahun 1996, meningkat menjadi 150 pada
pemilihan umum tahun 2001, dan terakhir menjadi 151 orang pada
pemilihan umum tahun 2019. Setiap divisi memilih satu anggota menggunakan sistem
pemungutan suara instan-runoff. Metode tersebut diberlakukan setelah
pemilihan sela Swan tahun 1918, yang secara tak terduga dimenangkan oleh Partai Buruh dengan suara pilihan pertama terbanyak dan dibantu oleh terpecahnya suara di partai-partai konservatif. Pemerintahan
Nasionalis pada saat itu mengubah sistem pemungutan suara majelis rendah dari
suara terbanyak menjadi pemungutan suara preferensial penuh, efektif sejak
pemilihan umum tahun 1919.