Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta (
bahasa Inggris: Soekarno–Hatta International Airport) (
IATA:
CGK,
ICAO:
WIII) disingkat
SHIA[7] atau
Soetta atau Bandar Udara
Cengkareng (
bahasa Inggris: Cengkareng Airport) (dengan
IATA penunjuk "CGK"), merupakan sebuah
bandar udara utama yang melayani penerbangan untuk
Jakarta,
Indonesia. Bandar udara ini diberi nama sesuai dengan nama dwitunggal tokoh proklamator kemerdekaan Indonesia,
Soekarno dan
Mohammad Hatta, yang sekaligus merupakan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia pertama. Nama populer dalam masyarakat adalah
Bandara Cengkareng oleh karena berdekatan dengan wilayah
Cengkareng, Jakarta Barat, meskipun secara geografis berada di Kecamatan
Benda,
Kota Tangerang.Bandara ini mulai beroperasi pada tanggal
1 Mei 1985, menggantikan
Bandar Udara Kemayoran (penerbangan domestik) di
Jakarta Pusat, dan Halim Perdanakusuma di
Jakarta Timur.
Bandar Udara Kemayoran telah ditutup, sementara
Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma masih beroperasi, melayani penerbangan charter dan militer. Terminal 2 dibuka pada tanggal
11 Mei 1992.Soekarno-Hatta memiliki luas 18 km², memiliki 2 landasan paralel yang dipisahkan oleh 2 taxiway sepanjang 2,4 km. Terdapat dua bangunan terminal utama: Terminal 1 untuk semua penerbangan domestik kecuali penerbangan yang dioperasikan oleh
Garuda Indonesia dan Terminal 2 melayani semua penerbangan internasional kecuali penerbangan
Garuda Indonesia.Terminal 1 adalah terminal pertama yang dibangun, selesai pada tahun 1985. Terletak di sisi selatan bandara, di seberang Terminal 2. Terminal 1 memiliki 3 sub-terminal, masing-masing dilengkapi dengan 25 loket check-in, 5 loket bagasi dan 7 Gerbang. Ini memiliki kapasitas untuk menangani 9 juta penumpang per tahun.Setiap bangunan terminal dibagi menjadi 3 concourse. Terminal 1A, 1B, dan 1C. digunakan (kebanyakan) untuk penerbangan domestik oleh maskapai lokal. Terminal 1A melayani penerbangan oleh
Lion Air (Kecuali Sumatra dan Bali), Dan
Wings Air. Terminal 1B melayani penerbangan
Lion Air (Khusus Sumatra Dan Bali). Sedangkan terminal 1C melayani penerbangan oleh
Batik Air Domestik dan
Citilink Domestik.Gerbang di Terminal 1 memiliki awalan A, B Dan C. Gerbangnya adalah A1-A7, B1-B7 dan C1-C7.Dalam rencana baru, Terminal 1 akan memiliki kapasitas meningkat menjadi 18 juta penumpang per tahunTerminal 2D dan 2E digunakan untuk melayani semua penerbangan internasional kecuali Garuda Indonesia. Terminal 2D untuk semua maskapai asing yang dilayani oleh PT Jasa Angkasa Semesta, salah satu kru darat bandara. Terminal 2E dan 2F untuk penerbangan internasional untuk maskapai lokal.Terminal 3 selesai dibangun pada tanggal
15 April 2009. Terminal 3 ini akan dipergunakan sementara oleh Maskapai penerbangan berbiaya murah. Saat ini ada 2 Maskapai penerbangan yang menggunakan Terminal 3 yaitu
Indonesia AirAsia dan
Mandala Airlines. Dan direncanakan dapat didarati pesawat model
Airbus A380. SHIA melakukan pendaratan perdana pesawat
A380 (SQ-232) pada tanggal
4 Mei 2012 walaupun status pendaratan sendiri adalah divert landing. Ketika penyelesaian Terminal 3 telah dibuka,seluruh penerbangan
Garuda Indonesia akan berpindah ke Terminal 3 dan maskapai pengguna lama akan kembali tempat semula.Bandar udara ini dirancang oleh arsitek Prancis
Paul Andreu, yang juga merancang
Bandar Udara Charles de Gaulle di Paris, Prancis. Salah satu karakteristik besar bandara ini adalah gaya arsitektur lokalnya, dan kebun tropis di antara lounge tempat tunggu.Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta memiliki 180 gerai lapor-masuk (check-in counter), 42 pengklaiman bagasi, dan 45 gerbang. Setiap sub-terminal (A-F, terminal 1-2) memiliki 25 gerai lapor-masuk, 5 pengklaiman bagasi (8 di 2D-2E) dan 7 gerbang. Terminal 3 memiliki 30 gerai lapor-masuk, 6 pengklaiman bagasi dan 3 gerbang.PT Angkasa Pura II sedang merencanakan pembangunan terminal baru dengan fitur desain yang modern. Terdapat sebuah rencana besar untuk membangun 5 terminal penumpang + 1 terminal
haji dan 4
landasan pacu. Bandar udara ini membebankan pajak sebesar Rp. 150.000 (US$15) untuk setiap penumpang internasional dan Rp. 40.000 (US$4) untuk setiap penumpang domestik.