Aye-aye (Daubentonia madagascariensis) adalah hewan endemik
Pulau Madagaskar yang menjadi
primata noktural terbesar di dunia.
[1] Pada awalnya, penampilan aye-aye yang tidak biasa (unik) membuatnya diklasifikasikan sebagai hewan pengerat dibandingkan hewan primata.
[1] Hewan ini memiliki jari yang tipis dan panjang serta memiliki jari tengah yang lebih panjang untuk mencari dan mengambil
larva dari rongga kayu.
[1] Tubuh aye-aye berwarna coklat gelap atau hitam dan memiliki ekor lebat yang ukurannya lebih besar dari tubuh mereka.
[2] Mereka juga memiliki mata yang besar dan telinga yang sensitif.
[2]Aye-aye menghabiskan hidup mereka di pepohonan
hutan hujan dan menghindari turun ke tanah.
[2] Mereka aktif di malam hari (noktural), dan menghabiskan hari mereka dengan meringkuk di sarang berbentuk
bola yang terbuat dari
daun dan ranting
pohon.
[2] Ketika bertengger di ketinggian, aye-aye mengendap-endap di pepohonan untuk mendengarkan larva yang bergerak di bawah kulit pohon.
[2] Selain mengambil larva untuk dimakan, jari tengah aye-aye yang panjang juga berguna untuk menyendoki daging (isi)
kelapa dan
buah-buahan lain yang juga menjadi makanannya.
[2]Sebagian besar masyarakat Madagaskar menganggap aye-aye sebagai hewan yang membawa pertanda nasib buruk.
[2] Dengan alasan ini, masyarakat kemudian sering membunuh aye-aye yang mereka lihat.
[2] Perburuan tersebut menjadikan kerusakan
habitat aye-aye dan membuatnya terancam
punah.
[2] Hingga saat ini spesies aye-aye menjadi salah satu hewan yang dilindungi oleh
hukum.
[2]