‘Alī bin Abī Thālib (
bahasa Arab: علي بن أﺑﻲ طالب,
bahasa Persia: علی پسر ابو طالب) (lahir sekitar 13 Rajab 23 SH/
599 M – meninggal 21 Ramadan 40 H/661 M) adalah khalifah keempat yang berkuasa . Dia termasuk golongan
pemeluk Islam pertama dan salah satu
sahabat utama Muhammad. Secara silsilah, Ali adalah sepupu dari
Muhammad. Pernikahan Ali dengan
Fatimah az-Zahra juga menjadikannya sebagai menantu Muhammad.Sebagai salah satu pemeluk Islam awal, ia telah terlibat dalam berbagai peran besar sejak masa kenabian, meski usianya terbilang muda bila dibandingkan sahabat utama Muhammad yang lain. Ia mengikuti semua perang, kecuali
Perang Tabuk, pengusung panji, juga berperan sebagai sekretaris dan pembawa pesan Muhammad, ia juga ditunjuk sebagai pemimpin pasukan pada
Perang Khaibar.Sepeninggal
Muhammad, ia diangkat sebagai khalifah atau pemimpin umat Islam setelah
Abu Bakar,
Umar, dan
Utsman. Dalam sudut pandang
Sunni, Ali bersama tiga pendahulunya digolongkan sebagai
Khulafaur Rasyidin.
[7]Di sisi lain, kelompok
Syiah memandang bahwa ia yang harusnya mewarisi
kepemimpinan umat Islam begitu mangkatnya
Muhammad atas tafsiran mereka dalam
peristiwa Ghadir Khum, membuat kepemimpinan tiga khalifah sebelumnya dipandang tidak sah. Masa kekuasaannya merupakan salah satu periode tersulit dalam sejarah Islam karena saat itulah terjadi
perang saudara pertama dalam tubuh umat Muslim yang berawal dari terbunuhnya
Utsman bin 'Affan, khalifah ketiga. Terlepas dari perbedaan pendapat mengenai status Ali dan hak kepemimpinannya atas umat Islam,
Sunni dan Syiah sepakat mengenai pribadinya yang saleh dan adil.