Aksara Jawa

Aksara Jawa (ꦲ (a)ꦏ꧀ꦱ (ksa)ꦫ (ra)ꦗ (ja)ꦮ (wa)), Hanacaraka (ꦲ (ha)ꦤ (na)ꦕ (ca)ꦫ (ra)ꦏ (ka)), secara resmi dikenal sebagai Déntawyanjana (ꦢꦺ (dé)ꦤ꧀ꦠ (nta)ꦮꦾ (wya)ꦚ꧀ꦗ (nyja)ꦤ (na)) dan Carakan (ꦕ (ca)ꦫ (ra)ꦏ (ka)ꦤ꧀ (n)), adalah salah satu aksara tradisional Nusantara yang digunakan untuk menulis bahasa Jawa dan sejumlah bahasa daerah Indonesia lainnya seperti bahasa Sunda dan bahasa Sasak.[1] Aksara tradisional ini berkerabat dekat dengan aksara Bali.Dalam sehari-hari, penggunaan aksara Jawa umum digantikan dengan huruf latin yang pertama kali diperkenalkan Belanda pada abad ke-19.[2] Aksara Jawa resmi dimasukkan dalam Unicode versi 5.2 sejak 2009. Meskipun begitu, kompleksitas aksara Jawa hanya dapat ditampilkan dalam program dengan teknologi Graphite SIL, seperti peramban web Firefox dan beberapa prosesor menurut penjelasan open source, sehingga penggunaannya tidak semudah huruf latin. Kesulitan penggunaan aksara Jawa dalam media digital merupakan salah satu faktor yang menyebabkan kurang populernya aksara tersebut selain di kalangan preservasionis.

Referensi

WikiPedia: Aksara Jawa http://www.adjisaka.com/ http://www.babadbali.com/aksarabali/alphabet.htm http://alteaven.deviantart.com/art/Aturra-Java-365... http://hanacaraka.fateback.com/dok&down.htm http://sites.google.com/site/jawaunicode/download http://www2.kompas.com/kompas-cetak/0609/25/humani... http://www.reocities.com/jglavy/asian.html http://std.dkuug.dk/jtc1/sc2/wg2/docs/n3319.pdf http://www.joglosemar.co.id/hanacaraka/hanacaraka.... http://pusatbahasa.diknas.go.id/laman/nawala.php?i...