Air adalah
senyawa yang penting bagi semua bentuk
kehidupan yang diketahui sampai saat ini di Bumi,
[1][2][3] tetapi tidak di planet lain.
[4] Air menutupi hampir 71% permukaan Bumi. Terdapat 1,4 triliun
kilometer kubik (330 juta mil³) tersedia di Bumi.
[5] Rumus kimianya adalah H2O, yang setiap molekulnya mengandung satu
oksigen dan dua
atom hidrogen yang dihubungkan oleh
ikatan kovalen. Air sebagian besar terdapat di
laut (
air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai
awan,
hujan,
sungai,
muka air tawar,
danau,
uap air, dan
lautan es. Air dalam objek-objek tersebut bergerak mengikuti suatu
siklus air, yaitu: melalui
penguapan,
hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi
mata air,
sungai,
muara) menuju
laut. Air bersih penting bagi kehidupan
manusia.Untuk mendapatkan air tawar dari air laut bisa dilakukan dengan cara
osmosis terbalik, yaitu suatu proses penyaringan air laut dengan menggunakan tekanan dialirkan melalui suatu membran saring. Sistem ini disebut SWRO (Seawater Reverse Osmosis) dan banyak digunakan pada kapal laut atau instalasi air bersih di pantai dengan bahan baku air laut.Cara lain adalah dengan menggunakan pesawat Fresh Water Generator (FWG).
Fresh Water Generator (FWG) adalah pesawat pembuat
air tawar dengan jalan menguapkan
air laut didalam penguap (Evaporator) dan
uap air laut tersebut didinginkan dengan cara kondensasi di dalam pesawat Destilasi/kondensor (pengembun), sehingga menghasilkan air kondensasi yang disebut kondensat. Fresh water generator, merupakan salah satu pesawat bantu yang penting di atas
kapal. Hal ini di karenakan dengan menggunanaka FWG (Fresh water generator) dapat menghasilkan air tawar yang dapat digunakan untuk minum, memasak, mencuci dan bahkan menjalankan mesin penting lainnya yang menggunakan air tawar sebagai media pendingin.Di banyak tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan air. Selain di Bumi, sejumlah besar air juga diperkirakan terdapat pada
kutub utara dan selatan planet
Mars, serta pada bulan-bulan
Europa dan
Enceladus. Air dapat berwujud
padatan (es),
cairan (air) dan
gas (uap air). Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan Bumi dalam ketiga wujudnya tersebut.
[6] Pengelolaan sumber daya air yang kurang baik dapat menyebakan kekurangan air, monopolisasi serta privatisasi dan bahkan menyulut konflik.
[7]Indonesia telah memiliki undang-undang yang mengatur sumber daya air sejak tahun 2004, yakni Undang Undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air. Namun, karena UU tersebut dinilai bertentangan dengan UUD 1945 maka MK membatalkan seluruh pasal yang ada dalam UU tersebut. Sehingga, UU Nomor 11 tahun 1974 tentang Pengairan kembali berlaku untuk mengisi kekosongan hukum hingga adanya pembentukan uu yang baru.
[8]